Mereka Menantang Maut di Rel Kereta, Lihat Apa Yang Dilakukannya
Tanpa memperdulikan keselamatan, mereka menggelar dagangan di pinggir rel.
Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Soewidia Henaldi
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CITEREUP - Ratusan orang menantang maut di sepanjang rel kereta dekat Stasiun Nambo, Desa Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (18/12/2015).
Tanpa memperdulikan keselamatan, mereka menggelar dagangan di pinggir rel.
Para pedagang itu menggelar lapak jualannya mulai dari peron Stasiun, hingga ke perlintasan kereta.
"Yah sudah beberapa kali kejadian sih ada yang keserempet kereta," kata Junaidi, pedagang sepatu kepada TribunnewsBogor.com.
Bermodalkan terpal dan tiker, Junaidi yang berjualan pakaian menggelar dagangannya persis dibibir rel.
"Kalau ada kereta lewat, tinggal minggir dulu," katanya santai.

TribunnewsBogor.com/Ardhi Sanjaya
Di lokasi sepanjang rel itu tidak hanya Junaidi yang menggelar dagangannya tapi puluhan pedagang lainnya juga melakukan hal yang sama.
Selain pedagang, para pembeli pun tidak memperdulikan keselamatan dirinya.
Dengan tenangnya, pembeli menawar barang yang akan dibelinya di rel.
"Yang penting harus hati-hati aja mas," kata seorang ibu sambil menenteng kantung plastik berisi belanjaan.
Setiap harinya, jalur ini dilintasi oleh kereta pengangkut semen.
"Cuma jamnya tidak pasti, makanya kalau pedagang yang paling ujung lihat ada kereta langsung teriak ngasih tahu," ujar Junaidi.
Jika kereta datang, ratusan pedagang dadakan ini pun langsung membereskan lapaknya.
Tidak ada pungutan biaya untuk berdagang disini.
Junaidi sendiri, setiap harinya berdagang di depan pabrik garment seputar Cileungsi, Kabupaten Bogor.
"Cuma hari jumat doang dagang disini," katanya.(*)