Rizieq Shihab Usul Koalisi Empat Partai di Pilpres 2019, Muhaimin Iskandar: Bebas
Saat dimintai komentar perihal koalisi empat partai yang dikabarkan akan menjadi poros alumni 212 ini, Muhaimin enggan berkomentar.
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISARUA - Imam besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab, mengimbau pembentukan koalisi empat partai untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang.
Empat partai tersebut yakni, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Gerindra, dan Partai Bulan Bintang (PBB).
Menanggapi usulan itu, Muhaimin yang akan segera dilantik menjadi Wakil Ketua MPR RI ini mengaku belum pernah mendengar kabar tersebut.
"Belum, belum denger saya," ujar pria yang kerap disapa Cak Imin ini ketika ditemui TribunnewsBogor.com saat berkunjung ke Cisarua, Kabupaten Bogor, Jumat (23/3/2018).
Saat dimintai komentar perihal koalisi empat partai yang dikabarkan akan menjadi poros alumni 212 ini, Muhaimin enggan berkomentar.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga mengatakan bahwa dalam demokrasi hal itu bisa saja terjadi.
"Ya, gak ada komentar, pokoknya demokrasi itu semua boleh, bebas," ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa ia juga belum menemukan tanda-tanda hadirnya poros baru termasuk kelompok yang diusulkan Habib Rizieq, namun menurutnya yang paling menentukan adalah nanti pada 4 Agustus 2018 mendatang.
"Poros baru, sampai saat ini belum ada tanda-tanda, tapi yang namanya politik, yang paling menentukan adalah nanti pada 4 agustus, 4 agustus lah yang menentukan berapa pasangan yang maju, hari ini tentu kita belum bisa melihat dan PKB juga belum memutuskan," katanya.
Kata Cak Imin Soal Indonesia Bubar 2030
Beberapa waktu lalu pidato Prabowo Subianto tentang Indonesia bubar pada tahun 2030 sempat ramai dibicarakan banyak pihak.
Berbagai pejabat pun mengomentari terkait pidato Prabowo tersebut tidak terkecuali Muhaimin Iskandar yang dikabarkan sebentar lagi akan dilantik menjadi wakil ketua MPR RI.
Dalam kesempatan kunjungannya ke Makam Idham Cholid, di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, ia mengatakan bahwa itu adalah sebuah peringatan bagi Indonesia.
"Itu warning, supaya kita hati-hati sebagai bangsa kalau konflik bisa bahaya, sebagai bangsa kalau tidak mampu mengelola perbedaan dengan baik akan melahirkan pertumpahan peperangan," ujar pria yang akrab disapa Cak Imin ketika ditemui TribunnewsBogor.com di lokasi, Jumat (23/3/2018).
Ia juga mengatakan bahwa peringatan tersebut tidak hanya pada perbedaan-perbedaan yang ada di Indonesia.
Lanjut dia, hal itu juga merupakan warning bagi permasalahan ekonomi Indonesia yang kurang mempertahan kemandirian.
"Tentu soal ekonomi kita bisa terancam miskin kalau tidak bisa mempertahan kan kemandirian ekonomi jangan sampai impor terus," pungkasnya.