Pria Ini Akui Telah Kurung Anaknya Selama 20 Tahun, Alasannya Miris
Seorang pria berusia 73 tahun dituduh telah mengurung anaknya yang menderita gangguan mental selama 20 tahun.
TRIBUNNNEWSBOGOR.COM -- Kepolisian Kobe telah menahan seorang pria berusia 73 tahun pada Sabtu (7/4/2018) atas tuduhan telah mengurung anaknya yang menderita gangguan mental selama 20 tahun.
Yoshitane Yamasaki, dituduh mengurung anaknya yang kini berusia 42 tahun, dalam sebuah " kandang" kecil berukuran hanya tinggi 1 meter dengan panjang 1,8 meter dan lebar 0,9 meter.
Baca: Sudah Berani Tindak Mobil Adik Uje dan Ratna Sarumpaet, Sandiaga Tantang Dishub Derek Di Lokasi Ini
Baca: Manchester United Berhasil Balikkan Keadaan Di Babak Kedua, Pep Guardiola Menyesal
Tersangka mengurung anaknya di sebuah kurungan yang terbuat dari kayu di dalam gubuk sederhana yang dibangun di samping rumahnya di kota Sanda, Prefektur Hyogo, barat Jepang.
Menurut sumber penyelidik yang dikutip Kyodo News, tersangka mulai mengurung anaknya yang saat itu berusia sekitar 21 tahun, karena mulai kerap bertindak kasar pasca mengalami gangguan mental sejak usia 16 tahun.
Baca: Siapa Watoni ? Pengemudi yang Nekat Lakukan Ini ke Anggota Ditlantas Polda Metro Jaya
Baca: Manchester City Vs Manchester United - Setan Merah Tunda Pesta Juara The Citizens
"Saya terpaksa membuat anak saya tinggal di dalam kandang selama lebih dari 20 tahun karena dia memiliki masalah kejiwaan dan mulai banyak bertingkah," kata tersangka mengakui perbuatannya di hadapan petugas, menurut stasiun televisi NHK.
Tersangka Yamasaki juga mengaku selama menahan anaknya di dalam kandang, dia selalu merawat dan menjaga kesehatan sang anak dengan menyuapi dan memandikannya secara teratur.
Baca: Sabtu Malam, Lalu Lintas Menuju Puncak Lancar Di Simpang Gadog
Baca: Sosialisasikan Anti Hoax, Kapolres Bogor: Utamakan Tabayun Dalam Menerima Informasi
Namun sang anak yang tidak diungkapkan namanya diketahui mengalami cedera pada bagian punggung karena terus berada di dalam kandang yang sempit.
Anak itu kini dirawat di fasilitas kesejahteraan kota.
Sementara polisi masih melanjutnya penyelidikan.