Kecelakaan Perahu Polisi

Wakapolres Labuhanbatu Ternyata Terjebak di Ruang Nahkoda Saat Perahu Tenggelam, Ini 6 Faktanya

Tenggelamnya Speedboat bisa jadi dikarenakan tingginya ombak air dan bisa juga dikarenakan kelebihan muatan.

Penulis: Yudhi Maulana Aditama | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Tribun Medan
Kompol Andi Chandra meninggal dunia usai kecelakaan speedboat 

TRIBUNNEWBOGOR.COM - Insiden kecelakaan perahu boat yang menewaskan Wakapolres Labuhanbatu, Kompol Andi Chandra meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan rekan-rekan sejawat.

Insiden yang terjadi pada Sabtu (21/4/20180 sore itu berawal ketika perahu yang ditumpangi koran beserta rombongan Polres Labuhanbatu mengalami kebocoran.

kompol Andi Chandra menjadi satu-satunya korban tewas, sementara lainnya berhasil selamat.

Tubuhnya ditemukan keesokan harinya, Minggu (22/4/2018) sekitar pukul 09.45 WIB.

Tewasnya Kompol Andi meninggalkan duka yang mendalam bagi anak dan istri, dan tak terkecuali ibu kandungnya.

Berikut 6 fakta soal tewasnya Kompol Andi Chandra yang dirangkum TribunnewsBogor.com dari Tribun Medan.

Baca: Melihat Jenazah Suaminya, Air Mata Istri Wakapolres Labuhanbatu Kering

1. Bertahan di boat

Kronologi kecelakaan perahu berawal ketika rombongan Polres Labuhanbatu sedang berada di peraran Desa Sei Lumut Kecamatan Panai Tengah, Labuhanbatu, Sabtu (23/4/2018).

Dalam perahu juga terdapat Kapolres Labuhanbatu, AKBP Frido Situmorang.

Mereka tengan melakukan kunjungan kerja ke Kelurahan Labuhanbilik, Kecamatan Panai Tengah, Kabupaten Labuhanbatu.

Sekitar pukul 14.30 WIB,kunjungan kerja itu dilanjutkan Kapolres Labuhanbatu beserta jajarannya menuju Kelurahan Sei Berombang, Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu.

"Selang beberapa jam tepatnya jam 4 sore rombongan kembali bergerak dan menuju Tangkahan Tanjung Sarang Elang, Kecamatan Panai Hulu Labuhanbatu," katanya Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut Riadil Lubis dikutip dari Tribun Medan.

Di tengah perjalanan, speedboat menghantam kayu hingga akhirnya mengalami kebocoran.

Karena Speedboat bocor situasi saat itu membuat panik.

Lalu Kapolres Labuhanbatu AKBP Frido Situmorang pun memerintahkan untuk segera melompat keluar.

Namun Wakapolres Labuhanbatu Kompol Andi Chandra memilih bertahan hingga akhirnya tenggelam.

Baca: Foto Bendera #2019gantipresiden Sampai ke Turki, Warganet Temukan Kejanggalannya

2. kelebihan Muatan

Tenggelamnya Speedboat rombongan Kapolres Labuhanbatu di perairan Desa Sei Lumut Kecamatan Panai Tengah, Labuhanbatu bisa jadi dikarenakan tingginya ombak air dan bisa juga dikarenakan kelebihan muatan.

"Tenggelamnya 1 unit boat yang ditumpangi oleh Kapolres Labuhanbatu beserta jajarannya diduga disebabkan oleh beberapa kemungkinan, antara lain gelombang air yang cukup tinggi di perairan tersebut, kelebihan muatan/over load maupun bisa menabrak sesuatu di perairan tersebut,"katanya.

Mengenai penyebab pasti tenggelamnya Speedboat, Riadil Lubis belum bisa memastikan karena belum ada laporan dari pihak kepolisian.

"Dugaan sementara kemungkinan karena gelombang air yang tinggi dan kemungkinan karena over kapasitas,"ujarnya.

Baca: Perceraian Daus Mini Makin Panas, Sang Istri Kini Muncul Tanpa Hijab, Netizen Ramai Menghujat

3. Terjebak di Ruang Nahkoda

Kapolres Labuhanbatu, AKBP Frido Situmorang yang merupakan korban selamat dalam tragedi kapal tenggelam tersebut, ikut serta dalam melakukan pencarian di sekitar Tanjung Sarang Elang.

"Ketika kita menghadiri undangan anak pak Bupati, saat jalan kembali kurang lebih 15 menit dari dermaga, tiba-tiba Kapal mesinnya mati dan tak lama air langsung masuk dan saat air kedua kali masuk kapal langsung terbalik, karena arus sedang pasang," kata Frido, Minggu (22/4/2018).

"Perwira yang lain loncat ke air, sementara Kompol Andi Chandra terjebak duduk didalam ruang nahkoda. Jadi tidak ada kesempatan dia untuk menyelamatkan diri, karena air langsung masuk," ungkap Frido.

Baca: Ngeri! Begini Deretan Fakta Kekacauan di Ruang Jenazah RSUP Kandou

4. Ditemukan 5 Km dari Lokasi Kejadian

Setelah melakukan pencarian selama dua hari pascatenggelamnya speedboat yang ditumpangi Kapolres Labuhanbatu bersama jajarannya, hari ini Minggu, (22/4/2018) Tim SAR gabungan akhirnya menemukan jasad Kompol Andi Chandra.

Kepada Tribun-Medan.com, Kepala Kantor SAR Kelas A Medan Budiawan menceritakan perihal operasi pencarian hingga kronologis penemuan jenazah Kompol Andi Chandra pada hari kedua, Minggu (22/4/2018).

Budiawan mengatakan kalau tim SAR gabungan bersama BPBD, TNI, Polri, masyarakat dan institusi lainnya memulai operasi hari kedua itu pada pukul 6 pagi.

Setelah melakukan pencarian beberapa jam, akhirnya tim SAR gabungan menemukan jasad Wakapolres Labuhanbatu Kompol Andi Chandra pada pukul 9.45 WIB.

Lalu jasad korban pun segera dievakuasi, dimasukkan ke dalam kantung mayat untuk dibawa ke darat (pelabuhan).

Setelah itu tim gabungan kemudian membawa ke rumah sakit Labuhanbatu sebelum akhirnya jenazah diserahkan kepada keluarga almarhum Wakapolres Labuhanbatu Kompol Andi Chandra.

Tim Gabungan Basarnas, BPBD, TNI, Polri, KPLP, dan Masyarakat saat sedang melakukan evakuasi jasad Wakapolres Labuhanbatu Andi Chandra
Tim Gabungan Basarnas, BPBD, TNI, Polri, KPLP, dan Masyarakat saat sedang melakukan evakuasi jasad Wakapolres Labuhanbatu Andi Chandra (tribun medan)

"Hari ini operasi hari kedua. Di mulai pada pukul 06.00 WIB. Tim SAR gabungan terdiri dari Basarnas, BPBD, Polres Labuhanbatu, TNI dan masyarakat mencari. Pada pukul 09.45 WIB korban diketemukan. Setelah itu segera dievakuasi ke darat (pelabuhan) dan kemudian ke rumah sakit Labuhanbatu baru diserahkan kepada keluarga," jelasnya kepada Tribun Medan, Minggu (22/4/2018).

Tidak hanya menceritakan operasi pencarian hari kedua, Budiawan juga menceritakan seputar proses pencarian hari pertama.

"Jadi kalau kemarin itu sampai jam 10 malam tidak berhasil. Baru operasi tadi pagi baru diketemukan. Persisnya pukul 09.45 WIB," ujarnya.

Menurut Budiawan, pada saat diketemukan tim SAR gabungan, jasad Kompol Andi Chandra dalam keadaan mengapung.

"Ditemukan mengapung tidak jauh sekitar 5 kilometer dari lokasi speedboat tenggelam. Jadi bersyukurlah kita bisa menemukannya," ujarnya.

Sementara itu, petugas dilapangan yakni Koordinator Pos SAR Tanjung Balai Asahan Bobbi Purba yang juga dihubungi Tribun-Medan.com terkait kronologis penemuan jasad Kompol Andi Chandra, mengatakan kalau Tim sar gabungan melakukan penyisiran lalu melihat tanda-tanda adanya korban yang terlihat dari rambut.

Setelah memastikannya, tim SAR gabungan langsung melakukan evakuasi.

"Tim sar gabungan lagi melakukan penyisiran dan melihat tanda-tanda korban dan tim sar gabungan melakukan evakuasi korban. Tim melihat tanda korban dari rambut," jelas Bobbi.

Terkait lama operasi hari ini, menurut Kepala Kantor SAR Kelas A Medan Budiawan operasi berlangsung hingga pukul 12 siang. Jadi setelah selesai melakukan evakuasi jasad Kompol Andi dan tindakan-tindakan lainnya, pihak tim SAR gabungan kemudian mengakhiri operasi pencarian hari ini pada pukul 12.00 wib. Operasi kemudian ditutup pada pukul 12.00 WIB.

"Operasi hari ini kita akhiri jam 12.00. Kita tarik dulu semua kapal kita, kita tutup jam 12 siang," ujar Budiawan.

Baca: Rizal Ramli Bilang Setelah Anies-Sandi Memimpin Jakarta Lebih Tenang : Sebelumnya Tahulah Kayak Apa?

5. Pesan terakhir

Sumarni wanita paruh baya (59) Ibu kandung Kompol Andi Chandra tak kuasa menahan air mata saat menceritakan detik-detik sebelum mendapat kabar anaknya meninggal dunia.

Suaranya parau dan tersedu-sedu di rumah duka, Kecamatan Gunung Maligas, Kabuoaten Simalungun, Minggu (22/4/2018).

Sumarni mengisahkan bahwa tidak ada firasat apa pun bahwa akan kehilangan anak pertamanya dari empat bersaudara.

Katanya, suara Andi Chandra yang terakhir kalinya, sempat didengarnya sebelum meninggal dunia lewat telepon.

"Gak ada firasat apa-apa sama sekali. Terakhir kali sedetik sebelum kejadian itu kami telponan. Cuma karena ada hujan dan petir makanya dimatikan lah, ya udah lah gitu dulu, katanya. Telponnya takut nyambar. Gak berselang lama, dapat kabar kapalnya karam usai pulang dari acara itu," kata istri Sajep ini.

Sumarni, Ibu Kandung Wakapolres Labuhanbatu Kompol Andi Chandra dipeluki sanak keluarga
Sumarni, Ibu Kandung Wakapolres Labuhanbatu Kompol Andi Chandra dipeluki sanak keluarga (TRIBUN MEDAN / DEDY KURNIAWAN)

"Gak percaya kali saya dapat kabarnya, saya bilang pun kalau kami baru teleponan. Langsung gak sanggup lagi saya dengarnya

Dalam perbincangan terakhir Sumarni sempat menanyakan kepastian kapan Andi Chandra akan kembali pulang.

Menjelang lebaran, Sumarni sempat tanyakan apa tahun ini akan lebaran bersama seperti saban tahun.

"Pas telponan, biasa kan lebaran selalu pulang rayakan bersama. Saya tanya tahun ini pulang apa gak? Terus dia bilang belum tahu Mak," ungkap Sumarni sambil menyeka tetes air mata.

Baca: Hotman Paris Hutapea Jatuh Sakit, Pesannya Untuk Jokowi dan Prabowo Bikin Merinding

6. Pendidikan Anak Ditanggung Polri

Kecelakaan yang menyebabkan anggota Polri Kompol Andi Chandra yang menjadi korban pascaspeedboat yang ia tumpangi beserta rombongan Kapolres Labuhanbatu tenggelam mendapat perhatian penuh dari Kapolda Sumut Irjen Paulus Waterpauw.

"Kita turut berduka atas kejadian nahas yang menimpa anggota kita dan kita mengapresiasi karena beliau meninggal saat bertugas,"kata orang nomor satu di Polda Sumut saat dihubungi melalui selularnya, Minggu (22/4/2018).

Ia mengatakan pihaknya akan menyuruh KaroOps dan Wakapolda untuk menghubungi Polri dan menyatakan kalau keluarga Kompol Andi Chandra harus mendapat perhatian mengingat anak-anak beliau (Kompol Andi Chandra) masih kecil.

''Kita akan menyurati Mabes Polri dan meminta agar Mabes mengeluarkan santunan biaya pendidikan serta santunan untuk kehidupan keluarga Kompol Andi yang meninggal dalam kecelakaan,"ujarnya seraya menyatakan santunan pendidikan sampai anaknya tamat sekolah sudah dipertimbangkan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved