Dukung Prabowo Di Pilpres 2019, KSPI Akui Independent Tapi Tidak Netral
KSPI tidak bersikap netral dalam setiap pemilihan calon presiden, pemilihan calon legislatif, maupun calon kepala daerah.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, KSPI adalah organisasi buruh yang independen.
Namun, KSPI tidak bersikap netral dalam setiap pemilihan calon presiden, pemilihan calon legislatif, maupun pemilihan calon kepala daerah.
Said menyebut, buruh tetap memiliki hak untuk terlibat dalam setiap proses politik.
"Sikap kami adalah independent but not neutral. KSPI independen, dia tidak underbow partai politik, dia bukan kepanjangan tangan partai politik," ujar Said saat dihubungi Kompas.com, Minggu (29/4/2018).
Baca: Pria yang Tendang Anak di Ayunan Ngakunya Hanya Nahan Tapi Pakai Kaki
Dengan terlibat dalam proses politik, Said menyebut, organisasi buruh bisa mengonsolidasikan dukungan terhadap salah satu calon demi kepentingan buruh.
Itulah alasan KSPI hampir setahun ini melakukan banyak pertemuan dengan berbagai tokoh yang berpotensi maju sebagai calon presiden 2019, untuk menyodorkan kontrak politik.
"But not neutral, ketika ada pemilu, pileg, pilkada, pilpres, maka suara buruh harus dikonsolidasi untuk memenangkan calon yang didukung dengan terlebih dahulu menandatangi kontrak politik. Itulah politik serikat buruh, independent but not neutral, dan itu lazim di seluruh dunia," kata dia.
Baca: Kapan Sih Waktu Terbaik Anak Minum Susu, Pagi Atau Malam Hari ? Ini Penjelasannya
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, kata Said, bersedia meneken 10 tuntutan rakyat dan buruh (sepultura) atau kontrak politik untuk maju pada Pilpres 2019.
Oleh karena itu, KSPI memutuskan akan mendukung Prabowo sebagai capres 2019.
Rencananya, deklarasi Prabowo sebagai capres 2019 akan digelar di Istora Senayan Jakarta pada Selasa (1/5/2018) sekitar pukul 13.30 WIB, seusai peringatan Hari Buruh Internasional di sekitar Kompleks Istana Kepresidenan.
Baca: Hari Ini Batas Terakhir ! Cara Registrasi Kartu Prabayar Telkomsel, Tri, Indosat, XL, dan Smartfren
Said mengaku, tidak khawatir peringatan May Day itu disebut bermuatan politis.
Sebab, berbagai organisasi buruh di dunia juga turut terlibat dalam proses politik.