Mako Brimob Rusuh
Kontrakan Sudah Kosong, Peyek Milik Istri Terduga Teroris Masih Dijual Di Warung-warung
Ia menuturkan bahwa sang suami dikenal sebagai penjual cireng sedangkan istrinya dikenal kerap menjual peyek.
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, MEGAMENDUNG - Kontrakan yang dihuni oleh terduga teroris di Kampung Neglasari, Desa Sukamahi, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor kini sudah kosong.
Kontrakan yang dihuni pasangan suami istri tersebut digrebek oleh Densus 88 Anti Teror pada Jumat (4/5/2018) malam lalu.
Namun setelah malam pengerebekan, menurut warga pemilik warung sekitar, Isah (30), istri dari terduga teroris besoknya kembali ke kontrakan setelah sempat dibawa petugas sementara sang suami tidak diketahui.
Baca: Sempat Tinggal Terpisah, Begini Penampakan Rumah Mewah Sule dan Keluarga, Bak Istana Kerajaan!
"Kan dibawa Densus malemnya, pagi udah ada lagi (sang istri) sama anaknya, tapi kayak bawa tas gede, terus gak lama, cewek lagi pakai jilbab siangnya gitu berangkat," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (9/5/2018).
Ia menuturkan bahwa sang suami dikenal sebagai penjual cireng sedangkan istrinya dikenal kerap menjual peyek.
Walau pun menurutnya keduanya terkesan tertutup dan tak diketahui namanya oleh warga, namun sang istri lebih sering ke warung dibanding suaminya untuk berbelanja atau menitip dagangannya yaitu peyek.
Isah pun mengaku terakhir kali, beberapa hari yang lalu sang istri terduga teroris tersebut datang ke warungnya untuk mengambil sisa peyek yang dititipkan di warung.
Baca: Krishna Murti Unggah Nama-Nama Polisi yang Tewas di Mako Brimob, Nyawa Kami Untuk NKRI
"Belum lama, gak nitip dulu ah, lagi males, katanya, diambillah sisa peyeknya dua lagi, itu dijualnya dua ribuan di sini," katanya.
Namun berbeda dengan pemilik warung sekitar lain, Vivi (43), karena peyek yang dititipkan masih belum diambil oleh pemiliknya sampai sekarang.
Terpantau peyek yang tersisa di warungnya tersebut berjumlah tujuh kantong peyek.

"Peyeknya mah ini masih ada, belum diambil karena orangnya juga udah gak ada, katanya langsung berangkat, banyak peyeknya, gak di warung ini aja, di warung atas juga ada," kata Vivi.
Vivi juga mengaku tidak tahu nama istri dari terduga teroris tersebut bahkan untuk suaminya pun ia tidak mengenal sama sekali.
Baca: Penyidik di Mako Brimob yang Sedang Ngetik Sampai Terluka, Begini Kondisi Ahok Pasca Kerusuhan
Ketika datang ke warungnya, lanjut Vivi, wanita bercadar tersebut juga terkesan tak banyak bicara.
"Sehari-hari pakai cadar, cuma kelihatan matanya doang, pernah ditanya, mbak asli dari mana, dari Solo katanya, udah aja, jadi gak banyak bicara, sekarang mah udah gak liat lagi, gak tahu," ungkapnya.
Kampung Neglasari tersebut merupakan satu dari tiga lokasi penggerebekan terduga teroris di kawasan Puncak Bogor.
Dari hasil penggerebekan beberapa waktu lalu itu, diamankan tiga terduga teroris yang mempunyai rencana melakukan aksi teror di tiga tempat berbeda dengan sasaran aparat kepolisian.