Mako Brimob Rusuh
2 Rekaman Suara Diduga Terkait Rusuh Mako Brimob, Ada yang Direkam Saat Polisi Sakaratul Maut
Rekaman yang paling menyita perhatian ialah diduga suara dari terdakwa kasus bom Thamrin, Aman Abdurahman.
Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Rekaman suara yang diduga berasal dari dalam Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok kini menjadi pertanyaan banyak masyarakat.
Pasalnya, isi rekaman tersebut erat kaitannya dengan kerusuhan yang menewaskan enam anggota polisi.
Rekaman yang paling menyita perhatian ialah diduga suara dari terdakwa kasus bom Thamrin, Aman Abdurahman.
Dalam rekaman Aman berbicara sebagai negosiator.
Di rekaman, Aman meminta agar napiter di dalam Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok untuk menghentikan kerusuhan dan menyerahkan diri.
Baca: Telah Bebas, Beredar Rekaman Suara Diduga Bripka Iwan Sarjana Saat Disandera Napi Teroris, Ngeri!
Rekaman kedua yang beradar ialah suara dari Bripka Iwan Sarjana, polisi yang disandera saat kerusuhan terjadi.
Berikut ini transkrip lengkap dua rekaman suara yang beredar.
1. Aman Abdurahman
"Bismillahirrahmanirrahim, assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Kepada Ikhwan semua, saya Aman Abdurrahman mendengar laporan yang baru.
Laporan dari pihak Densus bahwa ada kekisruhan di tempat antum dan menurut laporan sementara itu karena urusan dunia sehingga terjadi hal-hal yang tidak sepatutnya terjadi.
Sampai saya dapat penjelasan yang sebenarnya dari pihak antum, untuk malam ini agar meredam dulu.
Dan mungkin yang bukan penghuni, agar keluar dulu dan besok lusa nanti utusan dari antum bisa minta ketemu dengan ana agar bisa menjelaskan masalah yang sebenarnya.
Karena untuk masalah urusan dunia tidak pantas terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, kecuali masalah prinsipil yang tidak bisa ditolerir, baru itu dipermasalahin.
Baca: Para Napi Tewas Tanpa Dieksekusi, Inilah Fakta Mengerikan Penjara Paling Ketat di Dunia
Tapi untuk lebih jelasnya, besok lusa ana bisa minta penjelasan orang yang dituakan di antara antum, Ustaz Muslih, Ustaz Alex Iskandar, atau yang lainnya.