Gempur Indonesia dengan Bom, Mengapa ISIS Tak Serang Israel?
"Untuk Negara Islam, ‘Jihad di Palestina sama dengan jihad di tempat lain.’" kata ISIS dalam artikel tersebut.
Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Sebuah serangan bom di Indonesia, yakni bom kampung melayu nyatanya pernah diklaim ISIS akibat 'ulahnya'
Seperti diberitakan AFP, melalui kantor berita Amaq, ISIS menyebut, serangan yang menewaskan tiga polisi tersebut dilakukan oleh "pejuang" kelompok ISIS.
Publikasi ini dikeluarkan kelompok intelijen SITE yang berkedudukan di Amerika Serikat.
Analis menyebut, klaim tersebut tergolong kredibel dan bisa dipercaya mengingat keberadaan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), yang merupakan jaringan lokal teroris ISIS di Indonesia.
Seperti yang diketahui, dilansir dari bbc.com, kelompok ini nyatanya berkeinginan mendirikan sebuah "khilafah", sebuah negara yang dikuasai satu pemimpin keagamaan dan politik menurut hukum Islam atau syariah.
Baca: Akan Segera Menikah, Ternyata Inilah yang Membuat Pangeran Harry Jatuh Cinta pada Meghan Markle
Strategi brutalnya, termasuk pembunuhan massal dan penculikan anggota kelompok keagamaan dan suku, di samping pemenggalan tentara dan wartawan sempat memicu kekhawatiran dan kemarahan di dunia dan campur tangan militer Amerika Serikat.
Meskipun saat ini terbatas di Irak dan Suriah, ISIS bertekad akan "menerobos perbatasan" Yordania dan Lebanon dan "memerdekakan" Palestina.
Mereka mendapatkan dukungan warga Islam di dunia yang menyatakan kesetiaan kepada pemimpinnya, Ibrahim Awad Ibrahim Ali al-Badri al-Samarrai atau Abu Bakr al-Baghdadi.
Lalu, jika ISIS mempunyai tujuan untuk 'memerdekakan' Palestina, mengapa mereka tidak menyerang Israel ?
Dikutip dari laman the Times of Israel, kelompok ISIS pernah mengemukakan alasannya mengapa tidak menyerang Israel.
Bahkan ISIS menyebut permasalahan Palestina tidak seharusnya mendapatkan perlakuan istimewa.
Pada bulan Maret tahun 2016, surat kabar mingguan, Al-Naba yang diklaim milik negara islam memuat sebuah artikel berjudul “Beit Al-Maqdis” dan “First and Foremost an Issue of Shari’a Law”.
Baca: Tamu Undangan Tak Perlu Bawa Kado di Pernikahan Pangeran Harry, Tapi Cukup Beli Pembalut, Lho?
Dalam artikel tersebut, mereka mengakui bahwa kelompoknya (ISIS) kurang melakukan serangan terhadap Israel.
Mereka beralasan bahwa Jihad di Palestina sama dengan jihad di tempat lain.
Artikel tersebut juga menyebutkan bahwa pemerintah Arab adalah pemerintahan yang mengacu pada tirani.