Hari Kebangkitan Nasional, Narapidana Hingga Petugas Lapas Cibinong Bergotong Royong
Kalapas Cibinong Agung Krisna mengatakan kegiatan tersebut merupakan dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan nasional ke-110 tahun 2018..
Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Ardhi Sanjaya
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Mohamad Afkar Sarvika
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Warga binaan, petugas dan masyarakat sekitar Lapas Kelas IIA Cibinong bergotong royong melakukan sejumlah kegiatan.
Lapas Cibinong mengeluarkan 11 orang narapidana dan mengerahkan seluruh pegawai Lapas Cibinong untuk ikut mendukung program Ditjen Pemasyarakatan yaitu membersihkan lingkungan di sekitar Lapas Cibinong dan pengecatan gedung kantor dengan nuansa merah hati dan abu-abu.
Kalapas Cibinong Agung Krisna mengatakan kegiatan tersebut merupakan dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan nasional ke-110 tahun 2018..
"Sebagai salah satu wujud pembinaan di Lapas, kegiatan ini menunjukkan bahwa narapidana pun mampu dan dapat dipercaya untuk melakukan pengabdian kepada negeri", ujar Agung Krisna kepada TribunnewsBogor.com, Senin (21/5/2018).
Ia melanjutkan bahwa dalam rangkaian peringatan Harkitnas, pihaknya juga melaksanakan Upacara Bendera di Lapas Kelas IIA Cibinong.
Dalam kesempatan itu, pihaknya sekaligus mengukuhkan Pasukan Merah Putih Narapidana.
Pasukan Merah Putih Narapidana sendiri adalah sejumlah narapidana yang terpilih untuk mengikuti pelatihan pertukangan, hasil kerja sama antara Lapas Cibinong dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.
"Untuk sementara ada 11 orang yang ikut bergotong-royong di Lapas Cibinong, mereka dipersiapkan untuk mengikuti pelatihan Di BLK atau swasta agar nantinya setelah keluar dia mempunyai bekal keterampilan yang ditandai dengan sertifikat sehingga bisa diterima bekerja di luar," paparnya.
"Dan saat di lapas bisa melakukan pegabdian masyarakat berupa bekerja memperbaiki fasilitas umum, tempat ibadah dan lain-lain," tambahnya.
Agung Krisna pun menjelaskan bahwa bekal life skill dalam bentuk pelatihan pertukangan yang diberikan kepada warga binaan dapat berguna setelah mereka bebas nantinya.
"Sehingga mereka memiliki kemampuan untuk bertahan hidup dan mengentaskan diri dari masalah kesejahteraan sesuai dengan semangat kebangkitan nasional," tandasnya.