Asosiasi Dokter di Jerman Sebut Puasa Itu Bahaya Bagi Anak-anak, Lho Kenapa ?
Para dokter di Jerman meminta para orang tua muslim tidak mendorong anak-anaknya untuk berpuasa selama bulan Ramadhan.

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Para dokter di Jerman meminta para orang tua muslim tidak mendorong anak-anaknya untuk berpuasa selama bulan Ramadhan.
Asosiasi Profesional Dokter Anak di Jerman lebih menganjurkan orang tua untuk menjelaskan kepada anak-anak betapa "tidak sehatnya puasa bagi mereka".
"Pastikan anak dan remaja Anda minum yang cukup. Juga pada siang hari," kata pernyataan yang dikutip media Jerman, Deutsche Welle.
Puasa Lebih Lama Tahun ini, bulan Ramadhan bertepatan dengan panjangnya hari pada awal musim panas.
Ini berarti orang di Eropa akan berpuasa selama sekitar 18 jam sehari.
Bulan Ramadhan, yang waktunya bergeser-geser mengikuti pergerakan bulan, diperingati oleh jutaan muslim di berbagai belahan dunia.
Baca: Foto Romantis Kupu-kupu Cium Katak Ini Jadi Viral, Ternyata Diambil di Indonesia Lho
Mereka berpuasa dari makanan dan minuman sejak terbit matahari hingga terbenam selama 30 hari.
Waktu yang cukup lama untuk tidak makan dan minum inilah yang ditakutkan mempengaruhi performa anak di sekolah.
Anak-anak beragama Islam diwajibkan memulai puasa setelah mencapai akil balig (pubertas), biasanya pada usia 14 tahun.
Anak berusia lebih muda sebenarnya tidak diwajibkan berpuasa, namun para dokter anak di Jerman mengatakan banyak anak yang didorong untuk melakukannya.
-
Aneh Tapi Nyata ! Perempuan Ini Tak Bisa Mendengar Suara Lelaki Mana Pun, Apa Penyebabnya?
-
Finalis Miss Indonesia 2019 Ini Jadi Kekasih Nicholas Sean, Begini Sosok Calon Menantu Ahok
-
Sekujur Tubuhnya Membeku usai Terkubur di Salju, Kucing Ini Berhasil Selamat
-
Akibat Kemajuan Teknologi, Ini 7 Profesi yang Terancam Bakal Tergantikan - Dokter hingga Pilot
-
Sebelum Dylan Sahara, Ifan Seventeen Nikahi Dokter Cantik, Ini Kabar Ghea Gayatri Sang Mantan Istri