Jelang Lebaran, Badan Informasi Geofisikal Luncurkan Atlas Jalur Mudik
Atlas jalur mudik 2018 itu sendiri dibuat dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi geospasial yang akurat.
Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Damanhuri
Laporan Wartawan TribunnewsBogor com, Mohamad Afkar Sarvika
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Jelang lebaran, Badan Informasi Geofisikal (BIG) kembali melaunching atlas jalur mudik 2018.
Atlas jalur mudik 2018 itu sendiri dibuat dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi geospasial yang akurat.
Kepala BIG, Hasanuddin Z Abidin mengatakan, atlas jalur mudik 2018 ini berbasis kepada informasi geospasial yang akurat, terbaru dan informasinya dapat dipertanggungjawabkan.
"Ya jadi informasi yang dimaksud adalah informasi yang terkait dengan posisi dan lokasi geografis dari sebuah objek," ujarnya dalam konferensi pers di Aula Utama BIG Jalan Raya Jakarta Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, Rabu (30/5/2018).
Ia melanjutkan, atlas jalur mudik 2018 ini memuat jalur mudik tidak hanya untuk wilayah di Pulau Jawa-Bali saja, namun juga untuk wilayah Sumatera, Kalimantan Timur Sulawesi Utara dan Sulawes Selatan.
"Atlas jalur mudik 2018 ini tersedia dalam versi cetak dan digital atau PDF bisa di download di website BIG, sehingga dapat digunakan oleh semua kalangan terutama pemudik dengan kendaraan pribadi," tuturnya.
Lebih jauh ia menjelaskan masyarakat akan mendapatkan informasi jalur mana yang dapat dilalui, termasuk informasi jalur tol operasional dan fungsional yang akan dibuka saat lebaran.
Selain informasi tersebut, Atlas Jalur Mudik 2018 ini juga dilengkapi dengan informasi wisata, yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat pilihan tujuan wisata bagi pemudik.
"Kemudian juga tersedia informasi daerah rawan bencana, dan fasilitas umum seperti SPBU, ATM, Rumah Sakit, rest area yang terdapat di sepanjang jalan yang dilalui pemudik," jelasnya.
Ia menambahkan, atlas ini tidak hanya dapat digunaka sebagai perencanaan jalur mudik namun juga dapat digunakan sebagai informasi terkait kewilayahan karena disusun menggunakan citra satelit Shuttle Rador Topogrophy Mission (SRTM) yang dapat menampilkan relief muka bumi.
"Atlas ini pun dilengkapi informasi toponim disetiap jalan yang dilalui, sehingga diharapkan masyarakat pengguna atlas jalur mudik ini juga dapat memahami wilayah yang mereka lalui," pungkasnya.