Kapolri Minta Tetap Waspada, Kelompok Teroris Anggap Ramadan Bulan Amaliyah

Tito memerintahkan jajarannya untuk terus memonitor jaringan teroris di berbagai daerah menjelang Lebaran.

Editor: Damanhuri
Tribunnews.com/JEPRIMA
Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian saat melakukan konferensi pers di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (26/5/2017). Kapolri menjelaskan terduga pelaku bom bunuh diri kampung Melayu adalah jaringan teroris jamaah Anshorut Daulah (JAD) dua pelaku itu ternyata satu jaringan dengan JAD Bandung. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -  Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan pihaknya terus berusaha melakukan pengamanan dan memonitor aksi teror, jelang Hari Raya Idul Fitri.

Alasannya, ia mengatakan kelompok radikal memang kebanyakan melakukan aksi teror di bulan Ramadan lantaran menganggap amaliyah yang dilakukan di bulan suci ini akan mendapat pahala.

"Ini adalah hari besar bagi umat Islam tapi kita perlu juga kewaspadaan karena kelompok-kelompok terorisme ini yang punya ideologi tersendiri itu justru menganggap bulan Ramadan itu adalah bulan amaliyah," ujar Tito di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (5/6/2018).

"Artinya, kalau melakukan aksi di bulan Ramadan, menurut mereka pahala lebih besar dibanding bulan-bulan sebelumnya. Bukan justru diam pas bulan Ramadan," imbuhnya.

Jenderal bintang empat ini pun mencontohkan beberapa peristiwa teror yang memang terjadi jelang Lebaran, seperti bom Bali II dan bom Kedubes Australia.

Oleh karena itu, Tito memerintahkan jajarannya untuk terus memonitor jaringan teroris di berbagai daerah menjelang Lebaran.

"Beberapa peristiwa seperti bom Bali II, bom Kedubes Australia itu menyettingnya di bulan Ramadan," tandasnya.

 (Tribunnews.com, Vincentius Jyestha)

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved