Kapal Tenggelam di Danau Toba
Relawan Tinggalkan Basarnas Karena Dianggap Lambat Lakukan Pencarian KM Sinar Bangun
Pencarian harus dikordinir Basarnas, sehingga mereka harus di bawah kordinasi Basarnas.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Sejumlah relawan KM Sinar Bangun berteriak di Pelabuhan Simanindo Samosir, Sabtu (30/6/2018). Mereka menilai jam keberangkatan pencarian Bangkai dan Morban KM Sinar Bangun terlalu lama dilakukan.
Mereka sudah menunggu hingga Pukul 13.43 WIB sejak Pagi di Pelabuhan Simanindo. Dalam teriakannya mereka berniat pencarian dapat dilakukan lebih cepat.
Sejak pagi, mereka (warga Samosir) sudah bersiap Pelabuhan Simanindo dengan kapal yang mereka sewa sendiri. Namun mereka merasa tidak diperbolehkan berangkat terlebih dahulu ke Tengah Danau.
Pencarian harus dikordinir Basarnas, sehingga mereka harus di bawah kordinasi Basarnas.
• Kisah di Balik Jasad Bocah KM Sinar Bangun, Ini Penyebab Tubuhnya Tak mengambang
Relawan mengaku kecewa dan menggerutu. Sambil mengarah ke KMP Sumut I dan II mereka terus mendesak agar operas penyisiran segera dilakukan.
"Cuma rapat saja. Brifing lalu makan, lama kali," teriak relawan dari kapal mereka.
Amatan Tribun, membawa peralatan yang mereka sediakan relawan akhirnya bergerak sendiri menuju tengah Danau Toba. Tepat pukul 14.00 WIB KMP Sumut I dan KMP Sumut II menyusul.
Pada pagi harinya kapal-kapal kecil terlihat di perairan Danau Toba. Baik kapal rakyat, maupun kapal tim SAR.
(Tribun Medan/ Arjuna Bakkara)