PPDB

PPDB Ditutup Hari Ini, SMPN 1 Kota Bogor Bakal Tambah Kuota Penerimaan Siswa

Dengan demikian kata Sri, pihaknya akan memberi sedikit penambahan kuota PPDB pada siswa yang memiliki nilai yang sama.

Penulis: Afdhalul Ikhsan | Editor: Yudhi Maulana Aditama
TribunnewsBogor.com/Afdhalul Ikhsan
PPDB di SMAN 1 Kota Bogor 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Afdhalul Ikhsan

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Tepat pukul 14.00 WIB pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2018 telah ditutup di Kota Bogor, Senin (10/7/2018).

Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Kota Bogor, Sri Sugiarti menuturkan bahwa sistem pendaftaran PPDB tahun ini sangat berbeda.

Dulu, nilai ujian tidak bergantung pada jarak (zonasi). Sementara saat ini zonasi sudah menjadi pertimbangan.

Pasalnya, SMP Negeri 1 Kota Bogor berada ditengah-tengah kota yang artinya bangunan warga sekitar sangat sedikit bahkan bisa dibilang tidak ada.

"Makanya zonasi SMP Negeri 1 sekarang itu paling sedikit, yang tambah nilai 20 itu hanya 3 kelurahan yakni Paledang, Gudang, Babakan Pasar. Lainnya mah, coba di SMP lain banyak yang nambah kayak begitu," katanya kepada TribunnewsBogor.com, Selasa (10/7/2018).

Mau tak mau, Sri pun harus memutar otak agar masyarakat benar-benar paham mengenai zonasi di SMP Negeri 1 Kota Bogor.

"Karena warga yang deket SMP Negeri 1 itu Balai Kota, KRB, Lippi, Perpus, Hotel, Perusahaan, jadi yang ditambah itu yang daerah pasti nilainya gede," terangnya.

Dengan demikian kata Sri, pihaknya akan memberi sedikit penambahan kuota PPDB pada siswa yang memiliki nilai yang sama.

"Yang nilainya sama itukan biasanya banyak, nilai sama itu kan gak mungkin separuh diambil separuh nya gak. Biasanya nilainya sama itu harus diambil misalnya 26.1 itu banyak, nah itu harus diambil semua, meski berisiko," paparnya.

Sri menyebut pihaknya hanya membutuhkan kuota sebanyak 151 siswa. Sementara saat ini yang mendaftar di sekolahnya sudah mencapai 315 selain itu untuk pilihan dua sebanyak 18 siswa.

"Update terakhir yang daftar sebanyak 315 untuk pilihan dua sebanyak 18. Pilihan dua itu adalah opsi kedua dari SMP Negeri 1 ini," terangnya.

Ia tak mau mematok jumlah penambahan kuota dari 151 ke jumlah yang lebih tinggi.

"Iya bisa ditambah, kalau nilainya kembar harus diterima, yang sama juga gak gede-gede amat kali. Paling sedikit aja penambahannya," katanya.

Pihaknya memberi solusi dengan cara membuka kelas, meski yang dibutuhkan sekolah hanya 32 siswa setiap 1 kelas.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved