Kecelakaan Beruntun di Leuwisadeng
Update - Kendaraan yang Terlibat Kecelakaan di Leuwisadeng Bogor Sebanyak 12 Unit
Leo penjual pulsa itu juga mengatakan bahwa korban yang meninggal dunia berjumlah dua orang.
Penulis: Afdhalul Ikhsan | Editor: Damanhuri
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Afdhalul Ikhsan
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, LEUWISADENG - Sebanyak dua belas kendaraan terlibat tabrakan beruntun di Jalan Raya Panjanguan Rt 04/003 Desa Kalong I Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor.
Berdasarkan data yang dihimpun, TribunnewsBogor.com, Sabtu (14/7/2018) total kendaraan yang terlibat ada 12.
-Dump Truk (tronton) B 9415 KYV.
-Truk F 8303 GQ.
-Truk F 8335 FP.
-Toyota Rush F 1330 LE.
-Suzuki Futura F 1967.
-Angkot jurusan Jasinga Bogor F 1967 NX.
-Kawasaki Kuning (tidak ada plat nomor).
-Vario Hitam F 3515 JN.
-Honda Supra X Merah F 5709 LG.
-Honda Blade biru F 4843 LH.
-Honda X Ride F 2375 GP.
-Vario Merah (tidak ada plat nomor).
Sementara itu data korban meninggal dunia yakni
-Rully Rohmantika (37) warga Kampung Ciangger RT 01/05, Desa Warga Jaya, Kecamatan Cigudeg.
-Asep Tian (15) Kampung Cigelung RT 05/01 Desa Wirajaya Kecamatan Jasinga penumpang motor Honda X Ride F 2375 GP.
"Motor enam mobil enam, semua yang terlibat itu ada yang terparkir di depan rumah," sebut saksi Leo (22) kepada TribunnewsBogor.com, Sabtu (14/7/2018).

Leo penjual pulsa itu juga mengatakan bahwa korban yang meninggal dunia berjumlah dua orang.
"Iya ada dua, beberapa saksi juga bilang kalau dua orang ini terlindas angkot," sebut Leo.
• Kronologi Tabrakan Maut di Leuwisadeng Bogor Versi Polisi, 6 Kendaraan Ringsek
• Sopir Truk : Berasa Melayang, Truk Saya Loncat Sampai Lewat Trotoar
Terpisah, Kepala Desa Kalong 1 Yeyen Yeni Permana membenarkan bahwa ada sepeda motor tengah diamankan di depan rumahnya.
"Ada enam motor yang diamankan polisi di depan rumah saya, sekarang udah dibawa ke Polsek Leuwiliang," bebernya.
Masih kata dia, sejak peristiwa ini pihaknya akan lebih memperketat wilayah Desa Kalong 1 mengingat sudah banyak kecelakaan yang terjadi.
Ia mengaku pasca ditutupnya jalur Gunung Sindur dan Rumpin untuk mobil tronton, banyak kendaraan besar yang melintasi di wilayah Leuwisadeng sehingga jalan tersebut sangat rawan kecelakaan.
"Jadi pelajaran, mungkin nantinya akan kita adakan jam malam untuk lalu lintas di daerah saya karena sudah terlalu banyak kecelakaan yang disebabkan oleh mobil tronton," tuturnya.