Ilmuwan Temukan Hubungan Antara Mimpi dan Realita, Begini Hasilnya

Mimpi Untuk memulai ini semua, mereka merekrut 20 siswa yang mampu mengingat sesering mungkin mimpi mereka untuk dipelajari.

Editor: Vivi Febrianti
Ist
ilustrasi mimpi buruk 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Hipotesis bahwa mimpi memiliki hubungan dengan kehidupan nyata pernah dilayangkan oleh Sigmund Freud pada awal abad ke-20.

Freud menyebut fenomena ini sebagai day residues (sisa-sisa hari).

Setelahnya, banyak penelitian menunjukkan adanya hubungan yang sangat nyata antara mimpi dan realita.

Mengkaji mimpi bukanlah hal yang mudah.

Hal ini karena proses mimpi sepenuhnya terjadi di bawah alam sadar manusia, dan pada proses ini, tidak mungkin dilakukan komunikasi.

Terlebih lagi ilmuwan belum memiliki media atau alat yang memadai untuk melakukan penelitian terhadap mimpi.

Namun demikian, para peneliti dari The Swansea University Sleep Lab di Inggris mencapai titik terang dengan menemukan bahwa intesitas emosional dari pengalaman ketika bangun dapat dihubungkan dengan intensitas aktivitas ketika mimpi, dan konten yang diimpikannya.

Untuk memulai ini semua, mereka merekrut 20 siswa yang mampu mengingat sesering mungkin mimpi mereka untuk dipelajari.

Hal pertama yang dilakukan para peneliti adalah para siswa diwajibkan untuk membuat jurnal yang terperinci tentang kehidupan sehari-hari mereka selama 10 hari, termasuk mencatat aktivitas utama harian mereka yang menghabiskan banyak waktu, peristiwa-peristiwa pribadi yang signifikan dan emosional, dan setiap kekhawatiran yang mungkin ada di pikiran mereka.

Untuk masing-masing aktivitas, para siswa harus mencatat bagaimana perasaan mereka setelahnya, dan menilai intensitas emosional tersebut menggunakan skala bernomor.

Kemudian, para siswa menghabiskan beberapa malam pertama di laboratorium dengan tidur menggunakan topi elektroensefalografi non-invasif.

Alat tersebut mampu mengamati dan merekam aktivitas gelombang otak yang terkait dengan slow-wave sleep (gelombang lambat) dan pergerakan rapid-eye sleep (gelombang theta).

Setelah 10 menit berada pada siklus tidur, para peneliti membangunkan siswa dan menanyakan apa yang mereka impikan.

Mimpi-mimpi ini kemudian dibandingkan dengan jurnal untuk melihat apakah ada korelasi.

Ada korelasi antara aktivitas dengan mimpi yang mereka alami.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved