Gempa di Lombok

Kesaksian Pendaki yang Lolos dari Maut di Puncak Rinjani, Semua Tiarap dan Berucap Takbir

Sementara itu petugas masih mendata rumah-rumah dan bangunan lain yang rusak dan yang sudah terdata lebih dari 1000 rumah.

Penulis: Damanhuri | Editor: Vivi Febrianti
Twitter
Taman Nasional Gunung Rinjani terdampak gempa Lombok. (Grid.id) 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Belasan warga dikabarkan meninggal dunia usai insiden gempa yang terjadi di Lombok pada Minggu (29/7/2018) kemarin.

Data terbaru sebanyak 15 orang warga meninggal dunia akibat tertimbun reruntuhan bangunan.

Tak hanya warga pribumi saja yang meninggal dunia dan luka-luka, namun sejumlah wisatawan pun dikabarkan mengalami luka bahkan ada yang meninggal dunia.

Pengalaman selamat dari maut pun dirasakan para pendaki saat berada di puncak Gunung Rinjani

Seperti diketahui, gempa bumi berkekuatan 6,4 Skala Richter (SR) mengguncang Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu pagi sekitar pukul 06.47 Wita.

Berdasarkan data yang diperoleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB, hingga tadi malam korban meninggal dunia dilaporkan berjumlah 15 orang.

Sedangkan, sebanyak 155 warga menderita luka berat dan 7 orang menderita luka ringan.

Sebagian besar korban tertimpa reruntuhan bangunan saat gempa terjadi.

"Pagi ini secara resmi dilaporkan ada 15 orang meninggal dunia. Paling banyak dari Lombok Timur 11 orang meninggal dunia," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB saat wawancara dengan radio Elshinta pada Senin (30/7/2018) mengutip Tribun Jakarta.com.

Menurut Sutopo, korban luka-luka akibat gempa Lombok mencapai 197 orang dan paling banyak dari warga Lombok Timur.

Sementara itu petugas masih mendata rumah-rumah dan bangunan lain yang rusak dan yang sudah terdata lebih dari 1.000 rumah.

Selain mendata kerusakan bangunan, petugas juga mendata jumlah pengungsi karena masih banyak dari mereka masih trauma dan enggan untuk kembali ke rumahnya.

Dikatakan Sutopo, Bupati Lombok Timur telah mengeluarkan status tanggap darurat terkait gempa Lombok terhitung dari 29 Juli sampai 2 Agustus 2018.

Sementara itu, sebanyak 18 wisatawan asal Malaysia ikut menjadi korban gempa dahsyat yang mengguncang Lombok.

Para wisatawan itu tengah berada di Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk berlibur di kawasan wisata Gunung Rinjani.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved