Kerap Banjir Karena Dipenuhi Sampah, Saluran Irigasi Teluk Pinang Dinormalisasi
Sebab, banjir kemungkinan akan kembali terjadi jika masih ada kendala soal sampah yang dibuang sembarangan.

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIAWI - Saluran irigasi di Jalur alternatif Sukabumi - Puncak kawasan Teluk Pinang, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor kini dinormalisasi.
Proyek tersebut merupakan lanjutan dari pembetonan jalan di jalur tersebut.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengairan wilayah III Ciawi, Eka Sukarna, mengatakan bahwa normalisasi itu termasuk normalisasi saluran pembuang, pembetonan lantai irigasi serta normalisasi pengendapan saluran.
"Supaya pada saat nanti musim banjir, diharapkan muka air banjir tidak sampai melimpas ke jalan," kata Eka kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (9/8/2018).
Ia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membuang sampai sembarang ke saluran air.
Sebab, banjir kemungkinan akan kembali terjadi jika masih ada kendala soal sampah yang dibuang sembarangan.
Terlebih saluran tersebut, kata Eka, merupakan saluran air dari 4 desa yang lain meliputi Jambuluwuk, Banjarwaru, Banjarsari, Banjarwangi dan Bitungsari.
"Bagaimana pun juga, jalan sudah bagus, saluran sudah baik, kalau kondisi saat banjir kendalanya di sampah, pasti akan ada limpasan juga dan pada akhirnya merusak infrastruktur yang ada," kata Eka.
Diberitakan sebelumnya, kawasan Jalan Teluk Pinang Ciawi Bogor sempat meluap ke jalan saat kawasan Ciawi sedang diguyur hujan deras beberapa waktu lalu.
Hal itu terjadi karena banyaknya sampah yang dibuang ke saluran air dan membuat irigasi mampat.
-
Arus Lalu Lintas Kendaraan Di Jalan Raya Jakarta-Bogor Kawasan Cibinong Sore Ini Ramai Lancar
-
Wanita Panggilan Disewa Lelaki Selama 2 Jam, Sampai Rumah Malah Disuruh Bantu Pindahan
-
Imlek 2019 - Polisi dan TNI Amankan 6 Vihara Besar Di Kota Bogor
-
Sidang Direncanakan Di Bandung, Habib Bahar bin Smith Dituntut 9 Jaksa Penuntut Umum
-
Tanggapi Pemprov Papua, KPK : Kalau Tidak Korupsi Mestinya Tak Perlu Khawatir