Dibawa Belanda Ternyata Lomba Panjat Pinang Berasal dari China, Ini Potretnya dari Masa ke Masa

Salah satu lomba 17 Agustusan yang kerap diikuti dan selalu dilestarikan hingga kini yaitu lomba Panjat Pinang.

Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
Tribunnews.com
Ilustrasi 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Berbagai perlombaan diselenggarakan untuk memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-73.

Perlombaan demi perlombaan merupakan upaya untuk meramaikan HUT RI ke-73.

Salah satu lomba yang kerap diikuti dan selalu dilestarikan hingga kini yaitu lomba Panjat Pinang.

Cara permainannya selain menantang, juga menghibur penonton.

Bagaimana tidak seru dan menghibur, perlombaan panjat pinang ini, sebuah pohon pinang yang tinggi dan batangnya dilumuri oli atau pelicin, kemudian si pemain saling bekerjasama untuk mencapai puncak pohon yang biasanya sudah digantungkan berbagai hadiah.

Dengan bahasa lain, untuk sampai meraih hadiah yang digantung tidak mudah, walau bekerja sama, tapi akan banyak kegagalan yang terjadi.

Dibalik keseruan dan hiburan yang disuguhkan peserta panjat pinang pada penonton, tak banyak yang tahu lomba panjat pinang bukanlah lomba asli yang berakar dari masyarakat Indonesia.

Panjat pinang berasal sejak zaman penjajahan Belanda, yang zaman dahulu disebu De Klimmast.

Permainan panjat pinang dahulu selalu diadakan oleh Belanda dalam acara-acara besar mereka.

Berbagai hajatan besar yang biasanya menggunakan lomba panjat pinang antara lain pernikahan.

Meski yang mengadakan adalah Belanda, tetapi para pemainnya merupakan orang-orang pribumi.

Absen Upacara di Istana Merdeka, SBY Rayakan HUT RI ke 73 di Singapura

Panjat pinang juga merupakan permainan yang sangat dikenal di China.

Permainan ini biasanya hanya dipakai pada berbagai festival yang berkaitan dengan hantu.

Sayang, pada masa Dinasti Wang, perlombaan panjat pinang sempat ditentang karena selalu memakan korban jiwa.

Meski begitu, tradisi permainan ini masih sering dipakai di China, khususnya Taiwan.

Sumber: Nakita
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved