Sedih Kenang Hari Kelahiran Gus Dur, Ernest Prakasa : Anda Selalu Jadi Pahlawanku
Ernest Prakasa mengutarakan kesedihannya hingga menyebut sosok Gus Dur yang selalu akan menjadi pahlawan kebanggaannya.
Penulis: Uyun | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Gus Dur atau Abdurrahman Wahid, Presiden RI ke-4 ini pada hari ini 7 September 2018 merayakan hari kelahirannya.
Meski banyak yang bingung mengenai hari kelahirannya yang dirayakan 2 kali, akan tetapi sosok Gus Dur ini memiliki kesan tersendiri untuk komika, aktor sekaligus sutradara Ernest Prakasa.
Ernest Prakasa mengungkapkan sosok Gus Dur di matanya lewat cuitan di akun Twitter, @ernestprakasa.
Ernest Prakasa mengungkapkan kesedihannya sekaligus menyebutkan sosok Gus Dur selalu menjadi pahlawan kebanggaannya.
Berawal dari sebuah talkshow bertema Wealth Wisdom 2018, Ernest Prakasa menjawab pertanyaaan dari para peserta yang menanyakan soal film biopic atau tokoh yang akan dibuat Ernest.
Ernest pun menyebut nama Gus Dur secara langsung dan sigap.
“Kalo disuruh bikin film biopic, gw akan pilih siapa?”
"Gw jawab Gus Dur." tulis Ernest Prakasa pada Kamis (6/9/2018).
• Rayakan Ulang Tahun Setahun 2 Kali, Inaya Wahid: Kalo Gak Bikin Orang Bingung, Bukan Gus Dur Namanya
Ernest Prakasa lantas menyebutkan alasannya ia memilih Gus Dur sebagai pilihan pertama, bukan tokoh lainnya.
Menurutnya, sosok Gus Dur ini berperan besar dalam hal pencabutan Instruksi Presiden Soeharto yang melarang perayaan Imlek.
Seperti diketahui, pada zaman orde baru di pemerintahan Presiden Soeharto, masyarakat etnis Tionghoa dipersempit ruang geraknya.
Hingga merayakan hari-hari besar China pun dilarang di Indonesia saat itu.
Lebih lanjut, Ernest pun menceritakan masa kecilnya saat masih SD, yang mana harus meminta izin orang tua terlebih dahulu jika ingin merayakan hari raya imlek.
Ernest Prakasa pun mengaku ketika meminta izin tersebut, ia sampai harus menangis, suaranya habis hanya demi bisa mendapatkan izin agar bisa merayakan imlek.
"Lalu gw cerita, inget banget jaman SD dulu kalo mau ngerayain imlek itu harus pake izin orang tua. Tanpa sadar mata gw mulai panas, suara gw pun tercekat," tulis Ernest Prakasa.