Pilpres 2019
Wasekjen Demokrat Andi Arief : Harus Ada Seni Agar Gerindra Tidak Besar Sendirian
Wasekjen Demokrat menilai bahwa harus ada seni tinggi yang diterapkan oleh partai pengusung Prabowo-Sandiaga Uno
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief membahas soal dukungan PAN, PKS dan Demokrat di Pilpres 2019.
Lewat akun Twitternya @AndiArief_, membahas soal dilematis ketiga partai tersebut dalam memberi dukungan untuk pasangan Prabowo-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.
Menurut Andi Arief, ketiga partai tersebut tengah berjuang untuk mempertahankan posisi di kursi parlemen.
Namun di sisi lain, juga harus mencari dukungan untk presiden dari partai sendiri.
"PAN, PKS dan Demokrat di pemilu berbarengan berat.
Di satu sisi sedang mencari dukungan agar partainya tetao lolos dan bertahan di Parlemen, di sisi lain harus mencari dukungan untuk Preaiden dan wakilnya bukan dari partai sendiri.
Harus ada seni Agar Gerindra tak besar sendirian," tulis Wasekjen Demokrat Andi Arief.
Partai Demokrat, PKS dan PAN kata Andi Arief harus bekerja keras untuk meyakinkan masyarakat memilih pasangan Prabowo-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.
Bila tidak menggunakan seni tingkat tinggi, lanjut Andi Arief, akan sulit tercapai dan elektabilitas akan cenderung berpihak hanya pada Partai Gerindra saja.
"Demokrat, PAN dan PKS harus benar-benar bekerja ekstra terutama untuk meyakinkan memilih Prabowo-Sandi ke rakyat.
Kalau tidak dengan seni tinggi maka keuntungan elektabikitas akan masuk hanya ke gerindra.
Karena itu aetiao partai harus punya seni tinggi." kata Andi Arief.
• Soal Ucapan Tempe Setipis ATM, Sandiaga Minta Jangan Dijadikan Bahan Olokan
• Akses Jalan Rumah Pak Eko Tertutup Rumah Tetangga, Begini Tanggapan Wali Kota Bandung
Maka dari itu, Andi Arief menilai bahwa partai pengusung Prabowo-Sandiaga Uno harus melakukan diskusi mendalam soal seni tinggi yang dimaksud.
Hal tersebut bertujuan demi elektoral bisa terbagi rata pada partai pengusung, Demokrat, PAN, PKS dan Gerindra.
• Yenny Wahid Dapat Tawaran Posisi Ini Bila Bergabung dengan Tim Pemenangan Prabowo-Sandiaga
"Koalisi Gerindra, Demokrat, PAN dan PKS harus mendiskuaikan seni yang tinggi itu agar keuntungan elektoral bisa proporsuonal di tengah capres dan cawapresnya berasal dari satu partai ini." katanya.
Selain itu, kata Andi Arief, partai Gerindra mesti memikirkan partai pengusung lain.
Sejauh ini, Andi Arief berujar bahwa Partai Demokrat masih di level aman.
Berbeda dengan PAN dan PKS yang masih harus berjuang untuk lolos PT.
• Perjuangan Pak Eko Sejak 2016 Demi Bisa Masuk ke Rumahnya Sendiri, Pantang Menyerah
• Komentari Foto Gus Nadir dan Kang Maman, Menteri Agama: Masuk Pak Eko
Hal inilah yang menurut Andi Arief mesti kembali didiskusikan bersama parti pengusung Prabowo-Sandiaga Uno.
"Partai Gerindra yang pasti mendapat berkah elektoral harua berlapang dada tidak egois, harus memikirkan 3 partai koalisinya.
Demokrat mungkin di zone aman, tapi berdasarkan survey poaisi PAN dan PKS harus berjuang soal loloa PT.
Soal2 ini harua dibicaraka di koalisi." tutup akun Andi Arief.
Melansir Tribun Wow, Andi Arief juga pernah memberikan komentar terkait dua partai di luar Gerindra yang sama-sama mendukung Prabowo yakni PAN dan PKS, Senin (10/9/2018).
Awalnya, Andi Arief menyindir politisi PAN, Saleh Daulay, yang dianggapnya bermain dua kaki.
Ia pun menyebut dalam koalisi Prabowo Subianto, hanya PAN dan PKS yang memiliki catatan politik dua kaki.
Sementara Demokrat tidak memiliki catatan.
• Sindir Roy Suryo, Hotman Paris Bongkar Gosip Bapak-bapak Saat Joging: Lihat Dulu Bon Pembeliannya
Lebih lanjut, Andi Arief mengatakan jika partainya butuh mempertahankan kemenangan di Pemilihan Legislatif (Pileg di Papua).
"Main dua kaki: pilpres dukung Prabowo tapi ikut jadi menteri Jokowi.
Mungkin Pak Daulay dari PAN lebih pas bicara itu, artinya membicarakan diri sendiri ketimbang menganggap strategi demokrat adalah dua kaki.
Perlu dicatat, Demokrat butuh pertahankan kemenangan pileg di Papua.
Namanya juga momentum Pileg dan momentum Pilpres.
Kebetulan keduanya dilakukan berbarengan.
Kedua-duanya sama pentingnya, tidak ada yang lebih utama.
Kalau Demokrat berstrategi menang pileg sekaligus menangkan Prabowo, itu kedaulatan partai kami.
Partai Demokrat akan meyakinkan gerindra, PAN dan PKS bahwa daerah pertempuran utama itu Jabar, Jateng, Jatim, Sumut dan Sulsel.
Di sinilah jumlah pemilih besar. Namun kekuatan 4 partai ini jomplang terutama PAN dan PKS.
Di Sumatera 4 partai ini tidak jomplang. Dalam koalisi Gerindra, PAN, Demokrat dan PKS, yang memiliki catatan politik dua kaki adalah PAN dan PKS.
PAN mengusung Prabowo Pilpres namun ikut menteri Jokowi. PKS ikut dalam kabinet SBY namun di Parlemen melawan.
Demokrat tidak ada catatan, jangan khawatir," tulis Andi Arief melalui Twitter.
