Pilpres 2019
Detik-Detik SBY Walk Out Saat Deklarasi Kampanye Damai, Tak Nyaman Dengan Teriakan Pendukung Jokowi
Menurut Hinca, SBY walk out karena melihat banyak sekali aturan main yang dilanggar, tak sesuai dengan apa yang disepakati dari awal.
Penulis: yudhi Maulana | Editor: Yudhi Maulana Aditama
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Deklarasi Kampanye Damai Pemilu 2019 yang berlangsung di Kawasan Monas, Jakarta Pusat diwarnai dengan aksi walk out Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
SBY yang tiba bersama rombongan tiba-tiba walk out saat mengikuti defile, Minggu (23/8/2018).
Saat itu, SBY didampingi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan sudah mengenakan pakaian adat.
Lalu, baru beberapa menit defila, SBY dan rombongan memutuskan untuk wlak out.
“Tadi teman-teman lihat Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) hadir. Tadi malam saya telepon Ketua KPU (bahwa) Pak SBY akan hadir. Tapi baru kira-kira lima menit tadi ikut defile, beliau (SBY) turun dan walk out meninggalkan barisan,” kata Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan dikutip dari Kompas.com.
Menurut Hinca, SBY walk out karena melihat banyak sekali aturan main yang dilanggar, tak sesuai dengan apa yang disepakati dari awal.
“Misalnya kan kita sepakat pakaian adat saja dan tidak membawa parpol apalagi membawa atribut begitu banyak sehingga terkesan sudah kampanye,” kata Hinca.
“Kemudian Pak SBY bilang ke saya, ‘Saudara sekjen pimpin defile sampai selesai’. Saya pimpin sampai selesai, belum tadi masuk di situ acara sudah selesai, sehingga deklarasi pun kami tidak bisa naik. Kami tak bisa tandatangan (ikrar kampanye damai),” tambah Hinca.
Pihaknya telah menyampaikan protes kepada Ketua KPU Arif Budiman.
“Saya sudah menulis protes keras (kepada) Ketua KPU Arif Budiman dan cc saudara Bawaslu,” kata Hinca.
Ia mengingatkan kepada KPU untuk tegas dalam menegakkan aturan yang telah disepakati secara bersama-sama.
Meski demikian, kata dia, Partai Demokrat berkomitmen untuk menggelar kampanye Pemilu 2019 yang damai dan aman.
“Semangat dan cita-cita (Partai Demokrat) untuk membuat pemilu damai, Demokrat tetap pada posisi itu,”ujar dia.
Sementara itu, Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengungkapkan kekecewaannya atas apa yang terjadi dalam deklarasi kampanye damai.
• TERPOPULER- Fadli Zon Kritisi Presiden Hormat Saat Bernyanyi Indonesia Raya, Jokowi Harus Jelaskan
"Kami kecewa betul dengan kampanye damai. Seluruh partai dan capres/cawapres tidak boleh membawa alat peraga kampenye. Tapi fakta di lapangan pendukung jokow membawa alat peraga kampanye," ucapnya.