Suporter Tewas
Haringga Dikeroyok Hingga Tewas, Suporter Persija Ini Keliling Stadion Cari Polisi Tapi Tak Ketemu
Saat itu, ada seorang The Jakmania yang melihat langsung pemukulan dan pengeroyokan terhadap Haringga Sirila.
Penulis: yudhi Maulana | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Haringga Sirila tewas dikeroyok oleh oknum suporter Persib Bandung di Stadion Gelora Bung Karno (GLBA), Bandung, Minggu (23/9/2018).
The Jakmania ini tewas dikeroyok sebelum laga Persib Bandung Vs Persija Jakarta dimulai.
Selain Haringga Sirila, rupanya ada suporter Persija Jakarta lainnya yang mendatangi GLBA.
Hal itu diungkapkan oleh ketua The Jakmania, Ferry Indrasjarief saat menjadi narasumber dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) yang tayang Selasa (25/6/2018) malam.
Ia menjelaskan, sebelum peristiwa terjadi ia menungkapkan kalau ada aksi sweeping yang dilakukan oleh oknum suporter.
"Kalau dibilang sweeping, ada. kebetulan saya bawa anggota saya yang kebetulan ada di lokasi dan dia lihat situsasi di sana bagaimana. Sweeping dilakukan ketika ada org yang gak tahu medan. Awalnya ditanya KTP, ketika tahu KTP-nya DKI (Jakarta), gak akan langsug dipukul. Lalu dia tanya HP atau dompet, Ketika di Sompet ada kartu The Jakmania baru dia kena," kata Ferry,
Lanjtunya, ada beberapa The Jakmania yang nongon langsung laga Persib Bandung Vs Persija Jakarta di GLBA namun selamat dan bisa kembali lagi ke Jakarta.
Saat itu, ada seorang The Jakmania yang melihat langsung pemukulan dan pengeroyokan terhadap Haringga Sirila.
Saat Haringga dikeroyok, seorang The Jakmania tersebut berlari keliling stadion untuk mencari pihak kepolisian atau panitia pelaksana.
"Dia keliling stadion cari polisi atau panpel, tapi gak ketemu. Akhirnya ketemu TNI akhirnya datang kesana tapi kondisinya gak bisa ditolong," ujarnya.
• Sosok Kakak Syahrini yang Meninggal, Mau Jadi Wali Nikah Incess dan Tinggalkan Anak Masih Balita
• Kronologi Meninggalnya Kakak Syahrini Versi Polisi, Tersengat Listrik Saat Mencuci Dump Truck
Selain itu, Ferry juga menceritakan ada oknum suporter Persib Bandung yang nekat menonton pertandingan Persib Bandung Vs Persija Jakarta saat digelar di Stadion PTIK, Jakarta beberapa waktu lalu.
Oknum suporter tersebut memposting foto di Instagram dan menuliskan kata-kata profokatif.
Akhirnya oknum suporter tersebut ketahuan dan diamankan oleh korlap suporter Persija Jakarta.
"Saya punya panitia dari persija dan korlap, dan dia (oknum suporter) langsung diamankan oleh panitia dan kami antar ke stasiun dan dia pulang dengan selamat," ucapnya.
• Penyebab Kakak Syahrini Meninggal Dunia, Sahabat Sebut karena Tersetrum Listrik Aliran Tinggi
Koreografi Provokatif
Ferry juga menyoroti soal koreo yang dilakukan oleh suporter Persib Bandung yang dinilai mengandung unsur provokasi.
Diketahui, dalam laga terakhir Persib Bandung kemarin, para suporter menyajikan koreo yang cukup menyita pehatian.
Di sana suporter membuat koreografi Pasukan Viking beserta kalimat psywar, 'Lawan, Hancurkan, dan menang'.
Itu tersaji di tribune timur sesaat sebelum kick-off babak pertama dilakukan pemain Persib.
Kedua adalah pemunculan dua ikon klub yang bertanding yakni Maung Bandung dan Macan Kemayoran yang ditampilkan di bagian tribune selatan.
Di gambar itu, Maung Bandung ditampilkan sebagai yang paling kuat daripada Macan Kemayoran.
Sama seperti koreografi pertama, terdapat pula kalimat psywar bertuliskan, 'Here You Die'.
"Faktanya di pertandingan kemarin itu semua memprovokasi. Ada kepala beradarah-darah dengan pedang dan itu kesorot ditampilkan di stadion, kemudian ada kata Here You Die," ucapnya.
Ia membandingkan dengan rencana koreografi yang akan dilakukan The Jakmania pada suatu laga, namun tidak diizinkan panitia pelaksana.
Hal itu dikarenakan saat itu pihaknya berencana untuk membuat koreografi dengan menampilkan 5 pemain Persija Jakarta yang menggunakan pakaian ksatria sambil membawa pedang.

Namun hal itu dilarang karena menurut peraturan FIFA, senjata tajam tak bolah ditampilkan baik alat peraganya maupun dalam bentuk gambar.
Sehingga, pihaknya menilai hal itu bertolak belakang dengan yang dilakukan oleh Suporter Persib Bandung.
Selain koreografi, ia juga menyoroti soal nyanyian-nyanyian yang terdengar rasis.
"Kemarin, satu stadion itu nyanyiin lagu kita sendiri namun diganti dengan kata-kata yang tidak simpatik. Ini sebetulnya bentuk profokasi," ujarnya.
Ferry pun menceritakan, selama ini dirinya selalu merasa aman ketika berada di Bandung.
Di sana, ia selalu diterima oleh Ketua Viking, Heru Joko dan beberapa pengurus Viking.
"Banyak viking yang benar-benar menerima sya di sana. Saya aman-aman di Bandung. Tapi kita bicara ribuan orang. Kalau kita bicara damai, akan banyak orang yang masih menentang, dan Heru akan mendapatkan perlawanan dari anggota sendiri, termasuk saya," ucapnya.
Untuk itu , Ferry memberikan saran untuk bisa menyudahi pertikaian ini, salah satunya yakni dengan kampanye antirasis kepada para anggotanya masing-masing.
"Dari mulai lagu, kaos, spanduk itu dulu yang harus kita fokus ke situ. Dua tahun ke belakang ini saya selalu kampanye anti rasis, anti hate speech, walaupun tidak 100 berhasil dan saya banyak berhadapan anggota saya yang protes," ucapnya.