Polemik Ratna Sarumpat
Ditanya Soal Dugaan Ratna Sarumpaet Lakukan Operasi Plastik, Ini Kata Sandiaga Uno
Sandi menuturkan bahwa berdasarkan pengakuan Ratna sendiri, Ratna mengaku dianiaya.
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Vivi Febrianti
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG -- Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, ikut menanggapi soal polemik yang terjadi terhadap Aktifis Ratna Sarumpaet.
Setelah ramai isu Ratna Sarumpaet dipukuli sejumlah orang tak dikenal, kini muncul dugaan ia melakukan operasi plastik.
Menanggapi adanya tuduhan itu, Sandiaga pun enggan berkomentar banyak, sebab ia bukan merupakan ahli medis.
Hal itu disampaikan oleh Sandiaga saat berkunjung ke Cibinong, Kabupaten Bogor, siang ini, Rabu (3/10/2018).
"Saya bukan ahli medis saya gak bisa berkomentar. Jadi buat saya, serahkan kepada para ahli, dan sebetulnya ada jawabannya di Mbak Ratna sendiri. Karena dia yang mengalaminya kan," kata Sandi saat ditemui TribunnewsBogor.com di lokasi, Rabu (3/10/2018).
Sandi menuturkan bahwa berdasarkan pengakuan Ratna sendiri, Ratna mengaku dianiaya.
"Beberapa hari terkahir ini kita mendapatkan pengakuan dari beliau, penuturan bahwa beliau dianiaya, dan Pak Prabowo sudah datang sendiri untuk mendapatkan klarifikasi dari Bu Ratna," jelas Sandiaga.
Terlebih kata dia, Ratna juga merupakan Jurkamnas Badan Pemenangan Nasional Capres Prabowo - Sandi.
"Faktanya bahwa Bu Ratna seorang ibu-ibu, emak-emak, nenek-nenek, seorang aktifis yang sudah begitu banyak makan asam garam dalam situasi politik sosial bangsa ini. Fakta kedua, beliau adalah Jurkamnas Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi," katanya.
Ia mengaku bahwa terkait isu-isu yang beredar, pihaknya menyerahkan penuh hal itu kepada pihak yang berwenang dan juga para ahli.
Termasuk soal isu adanya dugaan kalau Ratna Sarumpaet melakukan operasi pelastik.
"Sekarang juga berkembang isu-isu yang menjadi pembicaraan di masyarakat. Kami serahkan, bahwa nanti penelusuran itu ada di pihak yang berwenang, tapi isu utama adalah kekerasan itu tidak boleh sama sekali dilakukan apalagi terhadap perempuan," ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Kombes Nico Afinta dalam konferensi pers di Jakarta mengatakan, pada tanggal 21 September, Ratna Sarumpaet berada di RS Bina Estetika.
"Bahwa Ibu Ratna Sarumpaet pada tanggal 21 september sekitar pukul 17.00 WIB, beliau ada di RS Bina Estetika, Menteng," katanya.
Hal itu, kata dia, bertolak belakang dengan informasi di media sosial yang menyebutkan kalau Ratna Sarumpaet diduga dipukuli pada tanggal 21 september.
Ini videonya :