Pilpres 2019
Pengamat : Jokowi Dipilih Rakyat Tahun 2014 Karena Bahasanya yang Sederhana, Bukan Nyinyir
Konsultan Politik Lembaga Survei Kedaikopi Hendri Satrio mengingatkan kepada Jokowi agar lebih berhati-hati dalam menyampaikan komunikasi politiknya.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Soewidia Henaldi
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Konsultan Politik Lembaga Survei Kedaikopi Hendri Satrio mengingatkan Presiden Joko Widodo untuk berhati-hati dalam membuat statement.
Sebab, kata dia, gaya komunikasi Jokowi saat ini berbeda dengan model komunikasi Jokowi di Pilpres 2014.
Hal itu disampaikan oleh Hendri Satrio di Prime News CNN, Senin (22/10/2018).
Dilansir dari tayangan ulangnya di YouTube CNN Indonesia, Hendri Satrio mengatakan bahwa masyarakat memang ingin pemimpin yang merakyat.
"Jadi kalau ditanya lembaga survei, presiden seperti apa yang Anda inginkan, ya yang merakyat, kemudian tegas dan lain-lain," jelasnya.
Untuk itu, kata dia, hingga saat ini masyarakat memang lebih menyukai pemimpin yang merakyat.
"Merakyat ini masyarakat memang suka, pemimpin yang sering turun ke rakyat, kemudian sering mendengarkan," tambahnya.
Hendri juga mengatakan, kesan merakyat ini memang dekat dengan sosok Jokowi.
Sehingga, kata dia, tidak mudah bagi Prabowo untuk mendefinisikan merakyat selama masih menggunakan alurnya Pak Jokowi.
"Cara mendekati rakyat atau cara mendengarkan rakyat Pak Prabowo ini harus berbeda dengan Pak Jokowi, Pak Jokowi kan menggunakan cara-cara yang baru, yaitu lewat Instagram, mempertontonkan kegiatan sehari-hari, dan ini memang gayanya Pak Jokowi," jelasnya.
Untuk itu, ia menyarankan agar Prabowo lebih banyak jalan dengan rakyat.
• Terungkap Alasan Jokowi Batalkan Kenaikan Harga BBM, Dibeberkan Soal Keuntungan Pertamina
• Fadli Zon Sebut Harta 4 Orang Terkaya Setara 100 Juta Orang Miskin, Tim Jokowi : Siapa Orangnya Bos?
"Karena selama ini kan citra beliau itu naik kuda dan naik mobil. Waktu pendaftaran KPU Pak Jokowi tidak naik mobil, Pak Prabowo naik mobil. Menurut saya itu adalah hal kasat mata yang perlu diperbaiki dari Pak Prabowo," bebernya.
Pada Pilpres 2014, kata dia, Prabowo bebas menggunakan strategi apa saja, karena panggungnya masih kosong.
"Sekarang panggungnya udah ada isinya, ada Pak Jokowi, artinya ada pemegang sabuk juaranya," kata dia.
Kemudian untuk Jokowi, ia menyarankan agar berhati-hati dengan model komunikasinya.