Lion Air JT610 Jatuh
Update Terkini Lion Air JT610, Basarnas Sudah Temukan 56 Kantong Jenazah Hingga Kamis Pagi Ini
Hingga Kamis pagi ini, Tim Basarnas sudah menemukan sebanyak 56 kantong jenazah dari tragedi Lion Air JT610 yang jatuh di Tanjung Karawang.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Soewidia Henaldi
Sedangkan kapal yang menangkap sinyal itu adalah Kapal Riset (KR) Baruna Jaya milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
KR Baruna Jaya sendiri memang dilibatkan dalam pencarian Lion Air JT610.
KR Baruna Jaya memang diplot untuk melakukan penyisiran bawah laut bersama tiga kapal lainnya.
Kapal milik BPPT ini memang dilengkapi dengan peralatan canggih untuk menyapu benda apa saja yang ada di dalam laut.
Misalnya saja multibeam echosounder yang berfungsi memetakan dasar laut.
Nah, KR Baruna Jaya juga dilengkapi dengan alat bernama 'Ping Locater.'
Alat inilah yang menangkap sinyal dari black box Lion Air JT610.
Selain itu KR Baruna Jaya juga dilengkapi Remotely Operated Vehicle (ROV) yakni wahana yang bisa mengirimkan visual bawah air secara real time.
Pesawat Lion Air JT610 dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di Perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat pada Senin (29/10).
Pesawat itu jatuh tak lama setelah take off dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten.
Sedianya, Lion Air JT610 mendarat di Pangkalpinang pukul 07.20 WIB.
Pesawat yang baru beroperasi pada 15 Agustus 2018 itu diketahui membawa 189 orang, terdiri dari 178 penumpang dewasa, 1 orang anak, 2 bayi, dan 8 awak pesawat.(*)