Video Pidato Lengkap Prabowo Subianto Sebut Tampang Boyolali, #SaveMukaBoyolali Viral di Twitter
Graa-gara video pidato Prabowo Subainto yang menyebut tampang Boyolali, tagar #SaveMuka Boyolali jadi trending topik di Twitter
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Tagar #SaveMukaBoyolali mendadak viral di media sosial terlebih di Twitter.
Tagar tersebut ramai diperbincangkan setelah viralnya pidato calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto ketika berkunjung ke Boyolali beberapa waktu yang lalu.
Dalam pidato tersebut, diketahui Prabowo Subianto membahas tentang tampang Boyolali.
Prabowo Subianto menyebut berbagai hotel mewah yang ada di Jakarta kemudian berkata bahwa orang Boyolali mungkin diusir karena tidak tampang orang kaya.
Pantauan Tribunjateng.com, berikut cuitan netizen dengan tagar #SaveMukaBoyolali.
• Ramalan Zodiak Hari Ini 3 November 2018, Cancer Jangan Lihat Penampilan Luarnya Saja, Selami Hatinya
• Dituding Sebar Fitnah, Alissa Wahid Tantang Timses Prabowo Bertemu Empat Mata, Ini Tanggapan Mustofa
Berikut lengkapnya pidato Prabowo Subianto:
"Seorang presiden RI, sayap-sayap, sebagai contoh para purniawan perjuang Indonesia Raya, singa-singa tua yang turun dari gunung untuk membela negara dan bangsa kita walalupun mereka giginya sudah ompong.
Giginya ompong semangatnya masih menyala-nyala.
tapi terutama yang saya rasakan dukungan dari emak-emak yang miltan.
Saudara-saudara ini yang merasakan, karena keadilan dan kemakmuran adalah tuijuan kita merdeka.
Keadilan dan kemakmuran tujuan mendirikan banga Indonesia.
Keadilan dan kemakmuran adalah tujan kita merdeka.
Keadilan dan kemakmuran adalah mendirikan bangsa Indonesia.
Saya tanya ke saudara-saudara, apakah saudra-saudara sudah merasakan keadilan dan kemakmuran atau belum?
saudara-saudara saya hari ini didampingi oleh ketua umum partai Amanat Nasional, Pak Zulkifli Hasan tapi kebetulan beliau juga sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan RI (MPR RI) pemegang perwakilan rakyat yang tertinggi di Republik Indonesia.
Saya kenal Pak Bibit Waluyo sudah lama, sebenarnya beliau adalah senior saya, Beliau yang dulu mlonco saya yang mengembleng saya, karena dulu saya taruna yang nakal, kalau nggak nakal, saya nggak jadi jenderal.