CPNS 2018

Beragam Kecurangan Selama Tes CPNS 2018, Bawa Jimat Hingga Boyong Dukun ke Lokasi Tes

Para peserta seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) menggunakan berbagai cara untuk lolos tes seleksi kompetensi dasar (SKD).

Editor: Yudhi Maulana Aditama
Tribunnews.com/Naufal Fauzy
suasana tes CPNS di gedung Tegar Beriman, Kabupaten Bogor 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Para peserta seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) menggunakan berbagai cara untuk lolos tes seleksi kompetensi dasar (SKD).

Selain melakukan upaya kecurangan, sebagian peserta juga ada yang memakai jimat, bahkan dukun.

Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana mengatakan, peserta yang membawa jimat ditemui di seluruh lokasi tes.

Bima menilai, masyarakat Indonesia masih percaya dengan kekuatan jimat.

"Jimat seluruh Indonesia ada. Orang Indonesia masih percaya jimat kok, mau di Jakarta mau di daerah, ada semua," kata Bima, saat meninjau seleksi CPNS di Kota Malang, Jumat (16/11/2018).

Keberadaan jimat itu diketahui saat petugas menggeledah peserta seleksi CPNS sesaat sebelum memasuki ruang tes. Isi jimat itu bermacam-macam.

Mulai dari jimat yang berisi bawang hingga jimat yang berisi jarum.

"Kita kan geledah, ketemu ada kantong isinya bawang, brambang (bawang merah). Dia mau masak apa. Ada yang isinya gunting, jarum, macem-macem. Itu di mana-mana ada. Banyak juga ternyata," kata dia.

Bima mengatakan, peserta yang membawa jimat tetap bisa mengikuti tes seleksi.

Namun, jimat yang dikenakan oleh peserta seleksi tersebut harus dilepas dan tidak boleh dibawa masuk ke ruang tes.

"Masih bisa ikut tes, tapi kan kita ambil jimatnya," ungkap dia. Selain jimat, ada juga peserta yang menggunakan jasa dukun. Hal itu dilakukan oleh peserta seleksi yang sudah mengetahui larangan membawa jimat.

"Karena mereka tahu tidak boleh bawa jimat, mereka bawa dukunnya sekalian. Jadi, di luar itu banyak dukun-dukun. Ada kayak-kayak gitu lah," ujar dia.

Selain jimat dan dukun, ada pula peserta yang berusaha untuk melakukan kecurangan.

Namun, Bima mengatakan, bahwa upaya kecurangan itu masih bisa dikendalikan.

"Kecurangan sih belum terjadi, tapi upaya untuk itu ada. Ada yang pake transmiter, kita periksa, ada beberapa yang ketahuan, kita enggak boleh, kita anulir tidak boleh ikut," kata dia.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved