Bertemu Jokowi, CEO Bukalapak Achmad Zaky Sampaikan Permohonan Maaf
Usai pertemuan tertutup selama sekitar 15 menit dengan Jokowi, Achmad Zaky memberikan keterangan pers kepada wartawan didampingi Teten Masduki.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- CEO Bukalapak Achmad Zaky menyampaikan permintaan maaf saat bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (16/2/2019) siang.
Achmad Zaky meminta maaf perihal kicauannya yang diprotes oleh para pendukung Jokowi.
Pantauan Kompas.com, Achmad Zaky dan Jokowi bertemu di Istana Merdeka sekitar pukul 10.45 WIB.
Jokowi didampingi oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki.
Sementara, Achmad Zaky datang seorang diri.
Usai pertemuan tertutup selama sekitar 15 menit, Achmad Zaky memberikan keterangan pers kepada wartawan didampingi Teten Masduki.
"Pertama, tadi saya ucapkan terima kasih kepada Presiden yang sudah luangkan waktunya untuk bertemu dengan saya pribadi. Secara pribadi, saya sampaikan maaf kepada Bapak dan luruskan juga twit yang kemarin," kata Achmad Zaky.
Dalam twitnya, Achmad Zaky menulis: "Omong kosong industri 4.0 kalau budget R&D negara kita kaya gini (2016, in USD) 1. US 511B 2. China 451 B 3. Jepang 165B 4. Jerman 118B 5. Korea 91B 11. Taiwan 33B 14. Australia 23B 24 Malaysia 10B 25. Spore 10B 43. Indonesia 2B. Mudah2an presiden baru bisa naikin".
Kicauan ini menjadi bahan pembicaraan di media sosial Twitter pada Kamis (14/2/2019).
Para pendukung Jokowi yang tak terima dengan kicauan itu membuat gerakan #uninstallbukalapak.
Sebaliknya, warganet yang tak setuju dengan gerakan itu membuat gerakan perlawanan dengan tagar #dukungbukalapak.
Achmad Zaky mengakui bahwa data yang ia gunakan terkait anggaran pengembangan dan riset di Indonesia dan perbandingannya dengan negara lain, merupakan data lama. Data itu ia dapat dari Wikipedia.
"Saya belum dapat data update terbaru. Tapi saya pikir semangatnya. Tolong teman wartawan diambil semangatnya," kata dia.
Sementara soal kata "presiden baru" dalam kicauannya, ia menegaskan bahwa itu bisa merujuk kepada Jokowi sebagai petahana maupun Prabowo Subianto sebagai penantang.
"Saya sudah klarifikasi juga soal itu di Twitter," kata dia.