Perempuan Lagi Sayang-sayangnya Malah Ditinggalkan Sang Kekasih, Ini 3 Alasan Utamanya
Sering kita mendengar lagi jatuh cinta dan sayang-sayangnya malah ditinggalkan begitu saja oleh snag kekasih, ternyata ini alasan utamanya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Sering kan mendengar kasus Perempuan ditinggal Pasangannya saat sudah mulai jatuh cinta?
Dua sampai tiga bulan pertama berkencan dengan pria atau Perempuan adalah saat-saat paling menggembirakan, umumnya dikenal sebagai 'fase bulan madu'.
Hormon dopamin dan endorfin yang membuat kita merasakan bahagia memenuhi tubuh.
Kamu merasa sangat yakin hubungan dengan kekasih akan bertahan selamanya, tapi tidak! Sang kekasih malah memutuskan untuk mengakhiri dan meninggalkanmu.
Siklus umum ini membuat banyak Perempuan bertanya-tanya apa yang dipikirkan pria ketika situasi ini terjadi.
Saat Perempuan mulai jatuh cinta, pria pergi begitu saja.
Inilah 3 alasan mengapa pria tiba-tiba mengakhiri hubungan ketika kamu sudah berpacaran selama beberapa bulan dan akhirnya merasakan jatuh cinta dikutip dari YourTango.
• Siti Nurhaliza Jalan-jalan ke Bogor Jelang Konser Tunggal, Doyan Jajanan Ini Ternyata !
• Disebut Nia Ramadhani Tikung Sahabat, Ammar Zoni Bongkar Alasan Irish Bella - Giorgino Abraham Putus
1. Dia memiliki harapan yang tidak realistis
Beberapa pria tidak mampu jatuh cinta.
Mereka mungkin merasa tergila-gila dengamu selama 90 hari, namun begitu dopamine habis, para pria akan bertanya-tanya pada diri sendiri karena merasa tidak lagi jatuh cinta denganmu.
Setelah mereka merasa tidak jatuh cinta lagi, mereka akan memulai hubungan baru dengan orang lain.
Jenis perilaku ini disebut ketidakdewasaan, dan itu adalah bagian dari apa yang dikenal sebagai Sindrom Peter Pan, sebuah istilah yang diterapkan pada pria yang tidak pernah tumbuh dewasa.
Mereka lebih memilih untuk terus-menerus mengejar dan menemukan cinta yang "sempurna", meninggalkan hati yang hancur di belakangnya.
2. Dia tidak siap menerima tanggungjawab
Sekitar dua sampai tiga bulan dalam suatu hubungan, pria sering menemukan diri mereka menghadapi dilema.