100 Hari Hilang, Faiqus Syamsi Tinggal Tulang Belulang di Gunung Arjuno, Ketahuan dari Gesper & Kaos
Faiqus Syamsi (17) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di Gunung Arjuno dan menyisakan tulang belulang saja.
Penulis: Uyun | Editor: Yudhi Maulana Aditama
100 Hari Hilang, Faiqus Syamsi Tinggal Tulang Belulang di Gunung Arjuno: Ketahuan dari Gesper & Kaos
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Usai dinyatakan menghilang, siswa SMKN 5 Surabaya, Faiqus Syamsi (17) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di Gunung Arjuno.
Saat ditemukan, kondisi Faiqus Syamsi sendiri sudah tak dikenali karena sudah berbentuk potongan-potongan tulang belulang.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari laman Surya dan Tribun Jatim (grup Tribunnetwork), Faiqus Syamsi hilang dari rombongan, pada 18 Desember 2018.
Kabar menghilangnya Faiqus Syamsi ini pun sempat diunggah oleh Instagram @sarsurabaya pada 20 Desember 2018.
Dalam akun Instagram tersebut, diberitahukan ciri-ciri Faiqus Syamsi sesaat sebelum menghilang di Gunung Arjuno.
Saat itu, Faiqus Syamsi ini mengenakan kaos atasan putih lengan pendek, celana kompol hitam dan sepatu abu-abu.
Tak hanya itu, Faiqus Syamsi juga membawa tas kecil yang hanya berisi KTP.

Saat Faiqus Syamsi mendaki tanggal 16 Desember tersebut, ternyata kondisi Gunung Arjuno ini tengah ramai oleh para pendaki,
"Waktu itu dari data perizinan ada sekitar 439 pendaki artinya kondisi di sana musim pendakian, ramai memang," kata Nanang paman korban yang juga anggota relawan pendakian yang membantu mencari korban.
Hingga kemudian sekitar tiga bulan sejak kabar hilang tersebut, tubuh Faiqus Syamsi ditemukan hanya tulang kerangka kaki dan tangan di lokasi Lembah Kidang.
• Jokowi Akan Punya Menantu Lagi, Tak Kalah Cantik dari Selvi Ananda, Kaesang Beri Bocoran Waktunya
• Guru Honorer Diduga Dibunuh Oleh 2 Orang, Dicurigai Pelakunya Teman dari Komunitas Korban
"Hari Kamis tanggal 04 April 2019
Pukul 20.00 wib kami mendapatkan informasi sehingga kami pun bergegas dan membulatkan tekad untuk menuju ke suatu tempat dimana beberapa bulan di akhir tahun 2018 sampai awal tahun 2019 melakukan pencarian sampai beberapa minggu..
Pada akhirnya sang khalik memberikan petunjuk untuk kami dimana kami masih menyimpan memory dan data yang kuat tentang waktu itu.
8 personil pun berangkat dengan penuh semangat dalam misi kemanusiaan ini..