Pengeroyokan Siswi SMP
Jokowi Perintahkan Kapolri Tegas dalam Tangani Kasus Pengeroyokan Siswi SMP di Pontianak
Jokowi menyinggung soal interaksi di media sosial karena kasus perundungan terhadap AD disebabkan adu komentar di Facebook.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Presiden RI Joko Widodo mengaku telah menginstruksikan Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian untuk tegas menangani kasus kekerasan terhadap AD, siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Pontianak, Kalimantan Barat.
Adapun, AD dikeroyok oleh sejumlah siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) di Pontianak.
"Saya sudah perintahkan kepada Kapolri untuk tegas untuk menangani ini sesuai dengan prosedur hukum, tegas," ujar Jokowi di Stadion Tennis Indoor, Senayan, Rabu (10/4/2019).
Jokowi mengatakan semua pihak berduka atas peristiwa perundungan ini.
Menurut dia, ini menunjukkan ada masalah yang berkaitan dengan pola interaksi sosial masyarakat yang kini sudah berubah.
Pembicaraan dalam media sosial bisa berdampak pada kehidupan sehari-hari.
Jokowi menyinggung soal interaksi di media sosial karena kasus perundungan terhadap AD disebabkan adu komentar di Facebook.
"Hati-hati dengan ini, ini ada masa transisi yang semuanya kita harus hati-hati. Terutama awasi betul anak-anak kita, jangan sampai terjebak pada pola interaksi sosial yang sudah berubah, tetapi kita belum siap," ujar Jokowi.

Menurut Jokowi, nilai-nilai agama, etika, dan budaya di masyarakat tidak membenarkan sikap seperti itu.
Kasus kekerasan yang menimpa siswi SMP berinisial AD (14) di Pontianak menyita perhatian masyarakat.
Tagar #JusticeForAudrey pun muncul sebagai bentuk dukungan bagi AD.
Change.org bahkan mengeluarkan petisi untuk mendesak Polda Kalimantan Barat untuk segera mengusut tuntas kasus tersebut dan memberikan keadilan bagi AD.
Seperti diketahui, AD menjadi korban penganiayaan sejumlah siswi SMA yang merasa tersinggung komentar AD di Facebook.
Peristiwa tersebut terjadi pada hari Jumat (29/3/2019) lalu.
"Permasalahan awal karena masalah cowok.