Pilpres 2019
Depan AHY, Prabowo Singgung Pencalonannya dengan Megawati saat Era SBY: Saya Bukan Tipe 'Ngolor'
Mulanya Prabowo mulai bercerita soal dirinya yang tak jadi berkampanye di Semarang karena mendapatkan pelarangan.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Calon Presiden (capres) 02 Prabowo Subianto menyinggung pencalonannya di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Hal itu disampaikan Prabowo saat berkampanye akbar di Solo, Rabu (10/4/2019).
Mulanya Prabowo mulai bercerita soal dirinya yang tak jadi berkampanye di Semarang karena mendapatkan pelarangan.
"Tadinya kami ingin kampanye di Semarang, kami mau di Lapangan Simpang Lima tapi katanya enggak boleh," ujar Prabowo, dikutip TribunWow dari saluran YouTube Gerindra Tv.
Capres 02 itu lalu bercerita soal pengalaman dirinya yang maju menjadi calon wakil presiden (cawapres) era Megawati.
Saat itu Prabowo juga turut melawan SBY yang kini menjadi koalisinya.
"Saya ingat dulu tahun 2009 saya wakilnya Ibu Mega, saya melawan Abang SBY, tapi zaman itu enggak ada tuh larangan kampanye ke mana-mana," ucap Prabowo.
"Saya ini bukan tipe ngolor, aku bukan bicara baik-baik soal SBY karena ada Mas Agus di sini, enggak."
Ngolor yang dimaksudkan Prabowo ialah soal menyebutkan perkataan yang baik karena dirinya berada di depan AHY.
"Tapi benar saya dulu kampanye enggak dilarang-larang, enggak dihambat-hambati."
"Sekarang kita di Simpang Lima, enggak boleh."
"Mau pindah ke Gor Jati Diri enggak boleh," lanjut Prabowo.
Namun, Prabowo bersyukur dirinya diperbolehkan berkampanye di Solo karena mendapatkan antusiasme masyarakat.
"Akhirnya Alhamdulillah kita di sini dan luar biasa saya tidak menduga kehadiran masa seperti ini."
"Terima kasih rakyat Solo, terima kasih rakyat Jawa Tengah. Mari kita menyongsong perubahan menyongsong kebaikan," tutur Prabowo.