Pemilu 2019
Ini Komentar KPU Jakarta Timur Soal Viral Video Mobil Boks Berstiker KPU Bawa C1
KPU Jakarta Timur membantah mobil boks milik Digital Printing digunakan untuk memanipulasi surat suara Pemilu 2019.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - KPU Jakarta Timur membantah mobil boks milik Digital Printing digunakan untuk memanipulasi surat suara Pemilu 2019.
Ketua KPU Jakarta Timur Wage Wardana membenarkan terdapat stiker KPU di mobil boks yang terparkir depan ruko Digital Printing, Jalan Raya Condet berada tak jauh dari GOR Balai Rakyat tempat rekapitulasi Kecamatan Kramat Jati digelar.
Namun seperti penuturan pegawai Digital Printing, mobil digunakan mengirim Alat Peraga Kampanye (APK) yang dipesan sejumlah KPU tingkat kota dan kabupaten bagi peserta Pemilu 2019.
"Faktanya Digital Print itu banyak menerima order dari KPU, dari Lampung, Konawe, dan lainnya. KPU Jakarta Timur pun pernah. Memang di sana mobilnya sengaja ditempel stiker KPU untuk keamanan," kata Wage di Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (22/4/2019).
Perihal pernyataan seseorang dalam video yang tiba di lokasi pada Minggu (21/4/2019) sekira pukul 01.00 WIB, bahwa sopir melarikan diri, Wage membantah hal tersebut.
Merujuk penuturan pegawai Digital Printing, dia menjelaskan bahwa sang sopir pergi pulang kampung sejak Selasa (16/4/2019) atau sebelum hari pencoblosan berlangsung.
"Sopir itu bukan melarikan diri, sopir itu kerjanya di sana. Pas hari H dia pulang ke Lampung Utara, makannya saat digerebek sopirnya enggak ada. Tuduhannya sangat jauh, istilahnya jauh panggang dari api," ujarnya.
Meski dalam video tak menyebut nama KPU Jakarta Timur, Wage menuturkan viralnya video di media sosial mencoreng nama baik KPU Jakarta Timur sebagai penyelenggara Pemilu 2019.
Dia belum memastikan apakah KPU Jakarta Timur bakal menempuh langkah hukum atas tuduhan pria yang menunujukan wajahnya di video berdurasi 38 detik.
"Yang jelas bisa dipastikan di sana tidak ada surat suara, berita acara, sarana untuk mengubah surat suara itu tidak ada. Ini benar-benar sangat mencemarkan mana baik KPU Jakarta Timur," tuturnya.
Arif (33), satu pegawai yang saat kejadian berada di lokasi mengatakan sejak pagi polisi, anggota KPU dan Bawaslu Jakarta Timur menyambangi tempat kerjanya guna memastikan kabar.
Berdasarkan permintaan anggota Polri yang tiba, kini tiga stiker KPU berukuran besar yang melekat di mobil box sudah dicopot guna mencegah hal serupa terulang.
Dia mengaku heran dengan tudingan bahwa tempat kerjanya mencetak C1 Penghitungan Presiden dan Wakil Presiden (PPWP) guna memenangkan satu paslon tertentu.
Padahal Digital Printing merupakan pemenang tender pengadaan APK dan mobil boks yang terparkir merupakan kendaraan yang membawa logistik ke sejumlah daerah sesuai pesanan.
Selain bukan milik KPU, mesin cetak milik Digital Printing tak mampu mencetak kertas, sehingga tak mungkin memanipulasi C1 PPWP asli yang memiliki hologram.