Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Pilpres 2019

Wiranto Minta Habib Rizieq Shihab Berhenti Menghasut Masyarakat : Kembali ke Jalan yang Benar !

Wiranto menyebut bahwa Habib Rizieq Shihab lah Tokoh Luar Negeri yang ia maksud telah Menghasut Masyarakat.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Youtube/Kompas TV
Wiranto sebut Habib Rizieq Shihab sebagai tokoh di luar negeri yang menghasut masyarakat. 

Wiranto Sebut Habib Rizieq Shihab Sebagai Tokoh Luar Negeri yang Menghasut Masyarakat : Sadarlah

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto meminta Imam Besar Front Pembela Islam ( FPI) Habib Rizieq Shihab untuk sadar dan kembali ke jalan yang benar.

Tak hanya itu, bahwa secara terang-terangan, Wiranto menyebut jika tokoh di luar negeri yang menghasut masyarakat seperti yang ia sampaikan saat konferensi pers itu adalah Habib Rizieq Shihab.

Menurut Wiranto, di tahun 1998, Habib Rizieq Shihab dan dirinya adalah teman, namun kini sang teman itu sudah berubah.

Hal itu disampaikan Wiranto dalam acara Aiman dengan judul 'Melawan Rencana Makar?' yang ditayangkan di Kompas TV, Senin (13/5/2019).

"Bapak menyatakan bahwa dalam konferensi pers itu ada tokoh di luar negeri yang mengompori dan menghasut masyarakat? Bapak keberatan untuk menjelaskan?," tanya Aiman Witjaksono, dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Kompas TV, Selasa (14/5/2019).

Mendengar pertanyaan itu, Wiranto pun tampak ragu menyebutkan siapa sosok penghasut yang ia maksud.

"Nggak (keberatan), Habib Rizieq !," ujarnya dengan lantang.

Wiranto kemudian menjelaskan apa alasannya menyebut Habib Rizieq Shihab sebagai tokoh di luar negeri yang menghasut masyarakat.

"Videonya kalau punya hp, kemudian Youtube, ada juga lewat WA, semua tahu bahwa dia mengeluarkan maklumat, kemudian katakanlah membuat pernyataan-pernyataan yang katakanlah mengepung KPU lah, itu semua kan membuat suasana panas," jelasnya.

Padahal menurut Wiranto, Habib Rizieq Shihab sendiri tak ikut pemilu di Indonesia, tapi anehnya bisa mengatakan bahwa pemilu curang.

Ustaz Abdul Somad Tanya ke Kapolri Kenapa A Ditangkap B Tidak? Reaksi Tito Karnavian Jadi Sorotan

"Di luar negeri, gak ikut pemilu, bisa mengatakan pemilu ini penuh kecurangan, buktinya apa?" ujarnya.

Apalagi, kata dia, jika memang ada kecurangan, bisa dilaporkan sesuai dengan proses yang berlaku.

Wiranto dan Aiman di Kompas TV
Wiranto dan Aiman di Kompas TV (Youtube/Kompas TV)

"Kan pemilu waktu itu baru selesai baru mau dihitung, toh baru ngumpulkan, kalau ada kecurangan kan sudah ada wadahnya, sudah ada tempat untuk mengadukan kecurangan itu, perselisihan itu, kalau kecurangan-kecurangan kecil di daerah gakumdu ada, kecurangan yang berskala agak besar ada bawaslu, kemudian kalau perselisihan masalah jumlah suara, ada MK," bebernya.

Ia pun mempertanyakan kredibilitas Habib Rizieq Shihab sehingga bisa menuduh pemilu curang.

"Ya gak perlu kemudian menjustifikasi, dia lembaganya apa? Kok bicara seperti itu. Itu kan yang kemudian membuat masyarakat bingung, Habib Rizieq itu siapa? Kemudian bisa menuduh seperti itu seenaknya dan disiarkan secara luar ke publik," jelasnya.

Wiranto Sebut Penetapan Tersangka Eggi Sudjana Sesuai Prosedur Hukum

Aiman Witjaksono pun menegaskan jika ini baru pertama kalinya Wiranto menyebut nama Habib Rizieq Shihab sebagai penghasut, dan hubungannya dengan Ketua GPNF Ulama, Yusuf Martak.

Wiranto menceritakan, dirinya dulu pernah dekat dengan Habib Rizieq Shihab dan Yusuf Martak.

"Begini itu dua-dua (Habib Rizieq Shihab dan Yusuf Martak) itu kan pernah dekat dengan saya ya, FPI dulu tahun 1998 saya ikut membinanya, dalam arti ikut memberi kesempatan eksis karena waktu itu bersama-sama mengamankan negeri ini," kenangnya.

Namun ia menganggap sekarang Habib Rizieq Shihab sudah berubah.

"Saya kenal Habib Rizieq, maka sekarang kalau berubah seperti ini, saya minta sadarlah, kembali ke jalan yang benar," katanya.

Kritik Wiranto Soal Tim Pengkaji Ucapan Tokoh, Haris Azhar :Memang Orang Ini Spesialis Hantam Rakyat

Hal itu disampaikan pula oleh Wiranto kepada Yusuf Martak.

"Sama dengan Yusuf Martak, pernah menjadi bendahara saya, di satu organisasai. Dulu sangat nasionalis, sangat menghormati kondisi negeri yang kita hadapi, bersama-sama membangun negeri ini. Tiba-tiba kok sudah berubah seperti itu kok, yang mempengaruhi siapa saya nggak ngerti," tandasnya.

Ini videonya :

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved