Pilpres 2019

Elit Diminta Tanggung Jawab Soal Situasi Politik, Moeldoko: Pak Jokowi & Pak Prabowo Bertemu Selesai

para elit politik tidak boleh tinggal diam dan harus bertanggungjawab atas peristiwa yang terjadi beberapa hari terakhir ini.

Penulis: Damanhuri | Editor: Vivi Febrianti
Kolase Tribun Bogor/Youtube Najwa Shihab/Tribunnews.com
Moeldoko (kiri) - Jokowi dan Prabowo saat berkuda (kanan) 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Panasnya kontestansi politik pasca Pemilu 2019 masih cukup terasa.

Bahkan, sempat terjadi aksi di halaman kantor Bawaslu RI hingga terjadi kericuhan pada tanggal 21-22 Mei 2019 di Jakarta karena tak terima hasil Pilpres 2019.

Sejumlah orang pun dikabarkan mengalami luka-luka, bahkan ada yang meninggal dunia akibat kericuhan tersebut.

Menurut Ketua YLBHI, Asfinawati mengatakan, panasnya Pilpres ini sudah terasa dari jauh-jauh hari.

Bahkan, kata dia, hingga saat ini masih terjadi perang di media sosial yang dilakukan oleh pendukung masing-masing Capres.

"Panas ini sudah lama sekali dan ini tidak berhenti bahkan setelah perisitiwa (kerusuhan 21- 22 Mei) perang medosos masih terjadi," ujarnya dikutip TribunnewsBogor.com dari Tayangan Youtube Mata Najwa berjudul 'Siapa Dalang Rusuh - Moeldoko: Secepatnya Prabowo dan Jokowi Bertemu' Kamis (30/5/2019).

Massa aksi demo Bawaslu membantu menghalau massa yang terprovokasi dan hendak menghampiri barikade aparat gabungan di depan Bawaslu, Selasa (21/5/2019).(KOMPAS.com / VITORIO MANTALEAN)
Massa aksi demo Bawaslu membantu menghalau massa yang terprovokasi dan hendak menghampiri barikade aparat gabungan di depan Bawaslu, Selasa (21/5/2019).(KOMPAS.com / VITORIO MANTALEAN) (Kompas.com)

Asfinawati juga mengatakan, para elit politik tidak boleh tinggal diam dan harus bertanggung  jawab atas peristiwa yang terjadi beberapa hari terakhir ini.

"Elit memang harus bertanggung jawab," tegasnya

"Bentuk pertanggung jawabannya apa? tanya Najwa Shihab.

Menurutnya, setiap calon baik pasangan Capres Jokowi - Maruf Amin maupun Prabowo Subainto - Sandi mempunyai pengikut serta komando yang berbeda.

Cerita Istri Perusuh 22 Mei yang Rencanakan Bunuh 4 Pejabat: Usai Makan Malam Dia Pergi ke Lapangan

"Tentu ada jalur komando di masing-masing pengikut untuk memberikan seruan damai terkait panasanya politik ini," tamabahnya.

"Ini pertarungan elit belum tentu rakyat biasa tidak di phk dan putus sekolah karena hal ini," katanya menambahkan.

Menurutnya, ada cara agar ketegangan politik ini tidak semakin memanas.

"Tentu saja kadilan, tanpa keadilan tidak mungkin ada perdamaian.

Dan salah satu keadlilan bisa dicapai dengan penegakan hukum yang berkeadailan dan mau mengikuti hukum," kayanya

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved