Terungkap! Pengendara Fortuner yang Ugal-ugalan di Puncak Sempat Tinggal di Kompleks Perumahan Mewah
Pria yang usianya baru 23 tahun dan status di SIMnya seorang pelajar itupun harus berurusan dengan pihak yang berwajib.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Sosok Kevin Kosasih yang mengendarai Fortuner hitam menggunakan pelat nomor dinas Polri dan berkendara ugal-ugalan di jalur puncak, Cisarua, Bogor, Sabtu (1/6/2019) lalu, ramai menjadi perbincangan.
Pasalnya, video Kevin saat ditilang polisi Satuan Lantas Polres Bogor saat mengendarai mobil itu viral di media sosial.
Namun diketahui pelat nomor kendaraan itu palsu dan diakui Kevin ia membuatnya di pinggir jalan.
Pria yang usianya baru 23 tahun dan status di SIMnya seorang pelajar itupun harus berurusan dengan pihak yang berwajib.
Dari data di SIM, Kevin tertulis tinggal di perumahan Delatinos, cluster Centro Havana, BSD Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel).
Menurut sekuriti cluster tersebut, Kevin sudah pindah sejak satu tahun lalu.
"Namanya Kevin sih ya cuma ada satu. Benar yang ada di video, tapi sudah pindah. Kalau pindahnya ke mana ya saya enggak tahu," ujar Samsudin kepada TribunJakarta.com saat sedang berdinas, Senin (3/6/2019).
• Polisi: Plat Dinas Polri di Mobil Fortuner yang Ugal-ugalan di Puncak Palsu, Mobilnya Tak Ditahan

Delatinos terkenal sebagai kompleks perumahan mewah.
Di dalam kompleks itu ada beberapa cluster yang di depannya disediakan penjagaan ketat beberapa sekuriti.
• H-2 Lebaran Jokowi Terjebak Macet di Jalan SSA Bogor Hingga Diteriaki Wanita, Ini Fakta Sebenarnya
• Fortuner Diberhentikan di Puncak, Pasang Plat Dinas Polisi Agar Terlihat Gagah Depan Pacar
Di Delatinos ada berbagai fasilitas untuk memenuhi kebutuhan penghuninya, dari mulai minimarket, masjid dan fasilitas lainnya.
Hampir semua bangunan di wilayah itu berlantai dua atau lebih. Taman yang asri serta jalanan yang mulus membuat penghuninya nyaman.
Namun semua itu tidak murah. Samsudin mengatakan harga per unit rumah di cluster Centro Havana tempat Kevin tinggal mencapai miliaran rupiah.
"Ya kalau di sini harganya Rp 5 miliaran mah ada," ujarnya.
Di Centro, terdapat sekitar 130-an unit rumah, dan baru sekira 100 kepala keluarga yang mengisinya.
"Mungkin alamat di SIMnya belum ganti, jadi tulisannya alamatnya masih di sini," jelasnya.
(TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir)