TKN dan BPN Debatkan Kericuhan 22 Mei, Mata Margarito Kamis Berkaca-kaca: Sayang Enggak Bangsa Ini ?
Sambil menunduk, Margarito Kamis pun terlihat menghentikan ulasannya sambil menarik napas.
Penulis: khairunnisa | Editor: Soewidia Henaldi
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Perdebatan yang dilontarkan kubu TKN Jokowi-Maruf dan BPN Prabowo-Sandi tampaknya tak mengusik rasa miris yang Margarito Kamis rasakan.
Pakar Hukum Tata Negara, Margarito Kamis bahkan terlihat tak kuasa menahan tangis tatkala dimintai pendapat soal kericuhan aksi 22 Mei 2019.
Pun ketika mendengar pernyataan dari keluarga korban tewas dalam kericuhan 22 Mei itu.
Sebelumnya, aksi 21 dan 22 Mei yang semula berlangsung damai rupanya berujung pada kerusuhan.
Beberapa orang dikabarkan meninggal dunia akibat insiden kerusuhan 22 Mei tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Influencer TKN Jokowi-Maruf, Arteria Dahlan pun mengucapkan rasa duka citanya terkait dengan korban tewas kericuhan aksi 22 Mei.
"Kita prihatin dan turut berduka cita dan berbela sungkawa sedalam-dalamnya. Apapun itu, mau judulnya demo, kerusuhan, pada tanggal 21 dan 22 pada akhirnya sudah jatuh korban jiwa 8 orang," ucap Arteria Dahlan dilansir dari Catatan Demokrasi Kita edisi Selasa (29/5/2019).
Lebih lanjut, Arteria Dahlan pun memaparkan perihal kecurigaan akan adanya kericuhan sebelum peristiwa tersebut terjadi.
Yakni soal akan adanya kepentingan lain yang menunggangi aksi damai 22 Mei.
"Saya tidak mau membuka luka tapi ini akan menjadi pembelajaran. Karena apa ? Jauh hari sebelum itu sudah ada informasi pendahuluan 'memang akan ada demo, tapi demo itu akan ditunggangi oleh kepentingan yang lain di luar untuk memperjuangkan hak konstitusional di Bawaslu'," pungkas Arteria Dahlan.
• Faizal Assegaf Beberkan Analisa Soal Siapa Dalang Dibalik Aksi 22 Mei, Andre Rosiade Sampai Emosi
Namun rupanya, kecurigaan itu tak digubris oleh kubu 02 yang pada akhirnya tetap melakukan aksi.
"Tapi kan ditanggapi saat itu, banyak sekali di medsos 'itu akal-akalannya kubu sebelah sana. Jangan mau terpengaruh, tetap hadir ya, pada tanggal 21-22 bahkan Mba Titiek yang tegas menyatakan'," imbuh Arteria Dahlan.
Karenanya, Arteria Dahlan pun meminta kepada semua pihak untuk introspeksi diri dan mengambil hikmah dari peristiwa kericuhan 22 Mei.
Lebih lanjut, Arteria Dahlan pun mengaku tahu betul soal perusuh yang menurutnya bukan berasal dari daerah kericuhan yakni Tanah Abang.
Meski begitu, ia tidak mau mempersalahkan pihak mana yang paling bertanggung jawab atas kericuhan 22 Mei.