Darurat Asap

Prajurit TNI Shalat di Landasan Sebelum Memadamkan Kebakaran Lahan

Seribuan prajurit TNI diperbantukan memadamkan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera Selatan

Editor: Vovo Susatio
Kompas.com/Eka Wijayanti
Foto prajurit TNI shalat berjamaah yang beredar di media sosial 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, JAKARTA - Sebuah foto prajurit TNI tengah menunaikan shalat berjamaah di tengah kabut asap tipis mengundang banyak komentar dari netizen di media sosial.

Tidak banyak penjelasan pada foto itu, tapi setelah ditelusuri, rupanya peristiwa itu terjadi pada Jumat (23/10/2015) lalu di Landasan Udara Palembang, Sumatera Utara.

Seribuan prajurit TNI tersebut merupakan prajurit yang diperbantukan memadamkan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera Selatan.

"Saat itu mereka baru mendarat di sana lalu mengadakan shalat berjamaah," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigjen TNI Fadhilah kepada Kompas.com, Minggu (25/10/2015).

Para prajurit TNI yang datang menggantikan prajurit yang telah 40 hari bertugas sebelumnya itu berdoa agar pemadaman kebakaran hutan dan lahan itu berlangsung dengan lancar.

Para prajurit juga berdoa agar hujan cepat turun.

Fadhilah menambahkan, shalat berjamaah itu tidak hanya dilaksanakan di Palembang saja.

Seluruh prajurit TNI yang diperbantukan memadamkan kebakaran hutan dan lahan itu menggelar shalat serupa begitu turun dari pesawat.

"TNI hanya bagian dari makhluk ciptaan Yang Kuasa. Sudah sepatutnya kita berserah diri dan berdoa kepada Nya memohon ampun serta diberi kekuatan dalam ikhtiar kita. Semoga Tuhan mengabulkan doa kita," ujar dia.

Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 24 Oktober 2015, menyebutkan terdapat 2.742 titik api di seluruh Indonesia.

Beberapa daerah dengan jumlah titik api terbanyak, antara lain Sumatera Selatan, Papua, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.

Kualitas udara sebagian besar daerah di Riau, Jambi, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah pun meningkat ke level berbahaya.

Hal itu terpantau dari indeks kualitas udara (PM10).

Di Pekanbaru 600 ugr/m3 Berbahaya, Jambi 712 Berbahaya, Palembang 316 Sangat Tidak Sehat, Pontianak 555 Berbahaya, Banjarbaru 121sedang, Samarinda 178 tidak sehat, dan Palangkaraya 1.496.

Dampaknya, penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) meningkat. Tercatat, sejak Juli 2015, penderita ISPA akibat terpapar asap mencapai 450.431 jiwa.

Daerah dengan penderita ISPA terbesar yakni Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Jambi dan Riau. (Fabian Januarius Kuwado)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved