Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Waspada Kematian Mendadak karena Jantung, Kenali Tanda-tanda Berikut

Pemberian resusitasi jantung paru-paru (CPR) bisa sedikit membantu di saat-saat kritis, tetapi hanya sedikit pasien yang dapat ditolong.

Editor: Vovo Susatio
Net
Ilustrasi 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, JAKARTA —Kematian akibat jantung ternyata tidak selalu terjadi mendadak.

Sebenarnya ada gejala-gejala awal namun biasanya diabaikan.

Gejala awal kematian mendadak akibat jantung (sudden cardiac arrest) bisa muncul satu jam, satu hari, bahkan beberapa minggu, sebelumnya.

Kematian mendadak akibat jantung atau jantung berhenti berfungsi, bukanlah serangan jantung, malah jauh lebih buruk.

Jantung benar-benar berhenti dan aktivitas elektriknya terganggu sehingga terjadi gangguan irama jantung.

Pemberian resusitasi jantung paru-paru (CPR) bisa sedikit membantu di saat-saat kritis, tetapi hanya sedikit pasien yang dapat ditolong.

Penyakit jantung koroner merupakan penyebab utama kematian mendadak akibat jantung.

Tapi banyak juga penyebab lain yang belum diketahui.

Sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah kematian mendadak akibat jantung ini bisa dicegah.

Studi tersebut dilakukan dengan cara melacak kasus kematian mendadak di Portland, Oregon, selama satu dekade, termasuk melakukan wawancara dengan saksi, keluarga, dan teman-teman, setelah pasien kolaps.

Peneliti juga melacak rekaman medis pasien.

Sekitar separuh dari pasien berusia pertengahan yang informasinya berhasil dikumpulkan diketahui adanya gejala awal.

Gejala itu kebanyakan adalah:

  • Nyeri di dada
  • Napas pendek-pendek
  • Bisa terjadi sekitar sebulan sebelum terjadinya serangan.

Mengetahui gejala awal ini diharapkan bisa membantu dokter untuk mengobati orang-orang yang paling beresiko.

"Meski langsung menelepon 911, hal itu sudah terlambat bagi 90 persen pasien. Sebenarnya ada jendela kesempatan yang tidak begitu diketahui," kata Dr.Sumeet Chugh dari Cedars-Sinai Heart Institute.

Yang terpenting, fakta bahwa pasien yang menganggap gejala yang mereka alami cukup parah sehingga mengontak telepon darurat sebelum kolaps ternyata bisa diselamatkan.

Hasil penelitian ini bisa menjadi pengingat bagi masyarakat untuk tidak mengabaikan gejala yang kemungkinan adalah gangguan jantung.

"Nyeri dada dan napas pendek-pendek adalah kondisi yang mengharuskan Anda segera pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan diri," kata Callaway.

Mereka yang rentan mengalami kematian mendadak akibat jantung adalah orang yang pernah mengalami serangan jantung, menderita penyakit jantung koroner, dan gangguan jantung bawaan.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved