Imlek 2016
Tiga 'Heyoloh' di Vihara Dhanagun Bogor Dibersihkan Saat Ritual Ayak Abu, Ini Maknanya
"Heyo itu batang, Loh itu tempat abu, dan di sini ada tiga hayoloh," katanya.
Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Bima Chakti Firmansyah
Laporan wartawan TribunnewsBogor.com, Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Umat Tionghoa melakukan ritual ayak abu di Vihara Dhanagun, Jalan Suryakencana, Bogor Tengah, Kota Bogor, pada Rabu (3/2/2016).
Ritual ayak abu merupakan kegiatan membersihkan abu dupa di tempat pembakaran dupa yang diberi nama Heyoloh.
"Ini kan untuk bakar dupa, di dalam sini banyak batang-batangnya, jadi kami bersihkan setiap setahun sekali," kata Pengurus Vihara Dhanagun, A Yung, kepada TribunnewsBogor.com.
Heyoloh diambil dari bahasa Hokiyan, yang terdiri dari dua kata, Heyo dan Loh.

TribunnewsBogor.com/Ardhi Sanjaya
"Heyo itu batang, Loh itu tempat abu, dan di sini ada tiga hayoloh," katanya.
Satu Heyoloh sudah berada di Vihara ini sejaka tahun 1992 lalu, yang merupakan sumbangan dari seorang umat.
"Kalau yang tengah sana dia punya umur lebih tua, di sini sudah dari tahun 1963," ujar A Yung.
Heyo sendiri memiliki makna tersendiri, yaitu bermakna wangi.
Dupa yang digunakan untuk sembahyang dan berjanji tidak akan menyalahgunanakan petuah dan firman yang telah diturunkan.

TribunnewsBogor.com/Ardhi Sanjaya
"Heyo juga berarti tegak lurus, api sendiri semangat, jadi dengan senantiasa menjalani hidup di jalan yang benar," katanya.
Heyoloh juga memiliki cara yang berbeda dalam membersihkannya.
Bukan dengan air dan sabun, melainkan menggunakan buah yang disebut buah asem.
"Ini kelihatannya terbuat dari kuningan, jadi supaya lebih mengkilat pakai asem," katanya.