Awas, Kenali Tanjakan Selarong Jalur Tengkorak Puncak Bogor
Track turunannya yang cukup panjang, yakni sekitar 1 km
Penulis: Yudhi Maulana Aditama | Editor: Suut Amdani
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudhi Maulana
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIAWI - Tanjakan Selarong di Jalur Puncak sering terjadi insiden kecelakaan merenggut nyawa.
Tak heran tanjakan ini disebut-sebut jalur tengkorak di Puncak Bogor.
Kasatlantas Polres Bogor, AKP Bramastyo Priaji mengatakan salah satu faktor penyebab rawannya kecelakan di Tanjakan Selarong karena kondisi jalur menurun yang cukup panjang.
"Track turunannya yang cukup panjang, yakni sekitar 1 km, mulai dari Pusdiklat PLN Cibogo, hingga Jembatan Pasir Angin," katanya kepada TribunnewsBogor.com, Minggu (14/2/2016).
Lanjutnya, selain itu, kondisi jalan yang berbelok dan juga jalanan kemiringan turunan yang cukup curam membuat kecepatan kendaraan yang melalui turunan tersebut meningkat.
BACA JUGA: Bus Melaju Kencang Dari Arah Puncak, Warga: Sempat Dengar Teriakan Saat Bus Terguling

TribunnewsBogor.com/Ardhi Sanjaya
Seharusnya, kecepatan kendaraan saat melalui Tanjakan Selarong maksimal 20-30 km per jam.
Ditambah para pengendara juga harus menjaga jarak aman.
"Justru yang lebih rawan itu Tanjakan Jatiwangi di atas Pasar Cisarua. Turunannya cukup panjang dan curam. Lalu Tanjakan Widuri di Desa Tugu, titik nolnya di KFC Cisarua," tuturnya.
Ia mengimbau kepada para pengendara agar mempersiapkan kondisi kendaraan, terutama kondisi remnya.
Seperti diketahui, kecelakaan di Tanjakan Selarong yang melibatkan sebuah bus, truk, sepeda motor dan mobil menewaskan dua orang.
Korban meninggal yakni Barkah Maulana, warga Kabupaten Cianjur, dan Yusnia (35), warga Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Sementara kondektur bus, Sobari mengalami luka berat di bagian kepala, patah rusuk dan kaki.
Lalu, kondektur truk, Asep (23) mengalami luka parah di bagian kepala.
Jalur Tengkorak
TribunnewsBogor.com mencatat sudah ada tiga kecelakaan maut di tanjakan tersebut.
Dimana Kecelakaan maut terjadi di tanjakan Selarong tepatnya di Jembatan Gadog, Pasir Angin, Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/11/2014).
Peristiwa tersebut mengakibatkan tewasnya tiga aktifis PBHI.

Warta Kota/Soewidia Henaldi
Mobil Honda Jazz yang ditabrak truk pada Sabtu (15/11/2014) dini hari tak beraturan bentuknya
Kemudian kecelakaan maut yang melibatkan dua bus TNI di jalur tersebut.
Peristiwa tersebut menewaskan tiga orang, salah satunya seorang mahasiswa Universitas Yarsi pada hari Minggu 6 Desember 2015.
Dan yang baru terjadi hari ini, Mingu (14/2/2016) dimana kendaraan bus yang tengan mengangkut rombongan pesantren hilang kendali di tanjakan tersebut dan menabrak truk engkel, dua mobil pribadi dan dua motor.
Akibatnya dua orang meningal dan belasan lainnya luka-luka.
Jalur sebelum jembatan Gadog tersebut memang rawan kecelakaan.

TribunnewsBogor.com/Yudhi Maulana Aditama
caption: Kondisi mobil pasca kecelakaan di Tanjakan Selarong, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Minggu (6/12/2015).
Kondisi jalurnya menurun tajam dengan dua jalur berbeda.
Untuk jalur ke arah Puncak ataupun Bogor, dipisahkan taman dan sebuah monumen perjuangan Bogor.
Masyarakat setempat menamakan jalur tersebut tanjakan selarong.
Nama tanjakan ini diambil karena tidak jauh dari jalan raya terdapat Hotel Selarong.
Jika pada hari libur panjang, tanjakan selarong selalu dilanda kemacetan.
Tak heran kendaraan yang tidak kuat menanjak banyak yang mogok.

TribunnewsBogor.com/Ardhi Sanjaya
caption: Bus Mulya Sari Pratama bernopol F 7575 WM, masih menutup lajur arah Puncak, Minggu (14/2/2016).
Dan sebaliknya saat arus lalu lintas kosong atau sedang diberlakukan satu arah dari Puncak ke Jakarta, jalur ini cukup rawan, karena tidak jarang mobil terutama bus atau truk yang rem blong hingga terbalik.
Selepas turunan Selarong, kondisi jalan berbelok tajam kekiri kemudian mengarah lurus ke jembatan Gadog.
Sekitar 10 meter sebelum jembatan Gadog, jalan ke berbelok tajam ke kiri.