Kecelakaan di Puncak

Firasat Keluarga Korban Tewas Kecelakaan Puncak, Kakak Ipar Korban: Saya Masak Selalu Basi

"Perasaan saya gak enak tiga hari kemarin, kaya yang ingin terjadi sesuatu."

Penulis: Yudhi Maulana Aditama | Editor: Suut Amdani
TribunnewsBogor.com/Ardhi Sanjaya
Kecelakaan beruntun di Tanjakan Selarong, Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Minggu (14/2/2016). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudhi Maulana

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIAWI - Jenazah Yusnia (35), korban tewas kecelakaan di Jalur Puncak telah dibawa pihak keluarga ke rumah duka di Kampung Gunungbatu, Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Jenazah dijemput keluarga menggunakan ambulans dari kamar jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi.

Kakak ipar korban, Siti Nurhasanah mengatakan dirinya tak menyangka adik iparnya menjadi korban kecelakaan.

Namun, dalam seminggu terakhir ini, dirinya mengalami firasat yang tak enak.

"Perasaan saya gak enak tiga hari kemarin, kaya yang ingin terjadi sesuatu. Terus kemarin-kemarin juga saya masak, tapi ko cepat basi," katanya kepada TribunnewsBogor.com, Minggu (14/2/2016).

Lanjutnya, ia juga tak nafsu makan dalam tiga hari kebelakang ini.

"Saya sudah mengira bakal terjadi apa-apa, dan bener aja ternyata ada musibah kecelakaan," terangnya.

Hal sama rupanya juga terjadi pada istri korban, Siti Nur Laela.

Masakan istri korban juga selalu cepat basi dalam tiga hari terakhir ini.

Selama ini, ia mengenal korban sebagai pribadi yang baik dan pendiam.

Bahkan, korban termasuk salah satu keluarga yang lebih mapan dibanding lainnya.

"Biasanya di hari Valentine, dia suka ngasih ponakan cokelat. Ponakannya juga pada seneng, tapi sekarang gak bisa lagi," tuturnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved