Jangan Sering Memainkan Organ Intim dengan Jari, Ini Bahayanya

Sebagian orang melakukan itu guna mendapatkan kepuasaan saat bercinta.

Kompas.com/SHUTTERSTOCK
Ilustrasi 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kebiasaan pria dan wanita dewas sering memainkan orgam intim menggunakan jari.

Perilaku itu kerap dilakukan tentunya dengan berbagai alasan.

Sebagian orang melakukan itu guna mendapatkan kepuasaan saat bercinta.

Namun, tidak sedikit yang menggunakan jarinya sebagai sensasi tambahan saat melakukan hubungan intim.

Dikutip dari lama Doktersehat, berikut bahaya menggunakan jarinya untuk memainkan organ intim

1. Infeksi

Organ intim wanita merupakan daerah yang harus dijaga kebersihannya.

Bagian terluar organ intim wanita berupa mukosa yang lebih rentan terhadap bakteri.

Sehingga jika suka menggunakan jari bisa menyebabkan infeksi.

2. Bengkak

Organ intim wanita sebenarnya memiliki suasana asam sehingga mampu melindungi diri dari bakteri.

Namun bila jumlah kumannya berlebihan maka dapat terjadi peradangan atau infeksi pada daerah tersebut sehingga bisa menimbulkan keluhan berupa bengkak atau benjolan, rasa nyeri ataupun keputihan.

3. Merusak Selaput Dara

Wanita yang suka melakukan masturbasi perlu waspada karena kegiatan tersebut bisa merusak selaput dara.

Selaput dara terletak di mulut organ intim.

Wilayah itu berupa suatu lipatan mukosa yang bentuknya tidak sama antara satu wanita dengan wanita lain.

Kelenturan dari selaput dara ini juga berbeda-beda pada tiap wanita, ada yang mudah robek dan ada yang sangat lentur sehingga sulit untuk terjadinya robekan.

Jadi, jangan gunakan jari untuk memuaskan pasangan Anda.

Reparasi

Ahli Urogynecology dari RS Pertamedika Sentul, dr Alfa Meutia SpOG (UROGYN) menjelaskan, reparasi vagina atau vaginoplasty bisa menjadi solusi bagi pasangan yang mengeluhkan hubungan intimnya.

"Reparasi vagina ini aman dan terbukti bermanfaat memberikan solusi bagi hubungan suami istri," ujar dr Alfa Meutia saat saat menjadi pembicara dalam seminar kesehatan di acara Bogor Women's Club di Hotel Salak the Heritage, Sabtu (12/11/2015).

Namun, reparasi vagina tidak bisa dilakukan sembrangan.

"Harus ada keluhan dulu, karena vagina itu ada ukurannya. Misalnya setelah diukur normal, atau tidak normal," kata dia.

Jika setelah pemeriksaan terbukti tidak normal, baru bisa dilakukan tindakan reparasi vagina.

"Kadang ada yang perasaan subjektif saja. Misal suami bilang longgar, setelah diperiksa masih normal," ujarnya.


TribunnewsBogor.com/Istimewa

Dalam kondisi seperti itu, kata dia, tidak akan dilakukan tindakan medis, karena dirasa tidak diperlukan.

"Jadi harus dilihat dulu, apakah itu kelainan atau perasaan subjektif saja," jelasnya.

Selain itu, kata dia, reparasi vagina juga harus dilakukan oleh ahlinya, dan tidak boleh di sembarang tempat seperti klinik kebidanan.

"Harus datang ke ahli uregenokelogi dan konsultasikan keluhannya. Atau bisa juga untuk pemeriksaan awal ke dokter kandungan dulu," jelasnya.

Dia menyebutkan, di Indonesia, hanya ada 42 dokter ahli uregenokologi.

Posisi Bercinta

Kadang jika sedang sibuk, kita ingin seks cepat dan kilat.

Namun di sisi lain, sangat nikmat berhubungan suami istri sepanjang malam dengan perlahan.

Para peneliti dari University of Kentucky, Amerika Serikat punya jawaban untuk mengatasi masalah tersebut.

Seperti dilansir womenshealthmag, para ilmuwan melakukan survei terhadap responden yang terdiri dari 14.000 pria dan wanita untuk mendapat riset kisah pengalaman seks orang-orang yang disurvei.

Setelah mendapatkan hasilnya, inilah posisi seks terbaik diukur dari seberapa lama dia bertahan.

Jadi, Anda bisa menyesuaikan posisi-posisi ini dengan keinginan melakukan seks kilat atau lambat.

Berikut hasil penelitiannya:

* Lebih dari setengah responden, mencapai 55 persen, pria dan wanita mengatakan, posisi woman-on-top bisa mengarahkan pada seks yang lebih lama.

* Sebanyak 30 persen mengatakan gaya misionaris membuat hubungan suami istri berlangsung lama

* Sebanyak 25 persen responden mengatakan posisi side-by-side adalah yang terbaik untuk bertahan

* Hanya 17 persen yang menyebut doggy style adalah posisi yang membuat tahan lebih lama.

Ahli dan peneliti hubungan seks, Ian Kerner PhD, dari New York menyatakan tidak terkejut dengan hasil tersebut.


TribunnewsBogor.com/Istimewa

Pasiennya yang mengalami ejakulasi prematur pernah mengatakan, posisi woman on top memang yang terbaik.

Mengapa begitu? Ia mengatakan, posisi woman on top membuat wanita mendapat rangsangan klitoris maksimum, namun dengan sedikit gesekan sehingga membuat orgasme lebih lama.

“Ketika pria mengalami ejakulasi, ada kesempatan wanita akan orgasme juga. Jadi, pria masih bisa melakukan seks dengan menggunakan sisa ereksinya untuk menekan klitoris wanita,” kata Ian.

Posisi yang masih kuat itu membuat bisa bertahan pada posisi woman on top lebih lama.

Doggy style justru kebalikannya.

Ian mengatakan gaya tersebut merupakan bom waktu.

Gesekan pada posisi tersebut mempercepat ejakulasi.

Kristen Mark, PhD, pemimpin penelitian ini mengatakan, berganti-ganti gaya juga bisa membuat seks lebih lama.

Namun, selain posisi, ada hal penting lain yang membuat seks lebih tahan lama dan memuaskan.

Misalnya, dengan mengonsumsi penganan sehat semisal labu atau berhenti merokok untuk menjaga stamina.

Laser

Ahli Urogynecology dari RS Pertamedika Sentul, dr Alfa Meutia SpOG (UROGYN) menjelaskan, Vaginoplasty atau reparasi vagina merupakan tindakan rekonstruksi pada vagina untuk membentuk kembali vagina yang normal.

Tindakan Vaginoplasty, kata dia, bertujuan untuk membentuk kembali dan mengencangkan otot vagina, perineum dan dinding panggul sehingga vagina kembali ke keadaan bentuk dan fungsi “pra-kehamilan”.

"Vaginoplasty bahkan sangat dianjurkan pada wanita yang mengalami 'penurunan' organ perut seperti kandung kemih (sistokel), saluran uretra (uretrokel), rektum (rektokel) atau usus (enterokel)," jelasnya.

Selain itu, vaginoplasty juga bisa dilakukan pada keluhan inkontinensia, dimana penderita tidak dapat menahan keluarnya air seni atau feses yang keluar secara spontan.

"Proses perbaikan bentuk vagina sekaligus perineum dan otot dasar panggul, dapat menyebabkan peningkatan gairah dan kepuasan seksual bagiwanita dan laki-laki. Kalau hubungan ini terjalin baik, maka hidup juga akan semakin berwarna," kata dia.

Vaginolpasty dilakukan dengan cara membuang jaringan yang berlebih, merapatkan jaringan penyokong dan otot dinding vagina, perineum dan dasar panggul.

"Tindakan ini akan membuat vagina menjadi rapat kembali," ujarnya.

Reparasi vagina ini, kata dia, bisa dilakukan dengan dua metode, yakni operasi dan non operasi.

"Kalau non operasi, dilakukan dengan teknik laser saja," kata dia.

Kadang pasien mengeluhkan adanya perdarahan ringan, atau nyeri akibat pembengkakan pada daerah operasi.

Namun biasanya akan hilang dalam waktu satu atau dua hari.

"Selama proses penyembuhan pasien dilarang untuk berhubungan intim, selama enam hari," tandasnya.(*)  

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved