MUI Bogor Minta Masyarakat Teliti Saat Mengundang Ulama, Jelas Asal Usulnya

Dikhawatirkan memberikan ajaran yang sesat kepada masyarakat.

Penulis: Damanhuri | Editor: Suut Amdani
TribunnewsBogor.com/Damanhuri
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor, KH Ahmad Mukhri Adji 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Damanhuri

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Warga Bogor diharapkan lebih waspada dalam mengundang alim ulama untuk mengisi acara pengajian ataupun tablig akbar dilingkungannya masing-masing.

Pasalnya, hal tersebut dapat membuat masyarakat terdoktrin dengan perkataan ulama yang seringkali menyimpang dari ajaran Islam yang sesungguhnya.

Hal itu dikatakan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor, KH Ahmad Mukhri Adji.

Menurutnya, dalam melakukan kegiatan tablig akbar seringkali warga mengundang ulama yang tidak jelas asal usulnya serta keilmuan yang dimiliki.

"Lebih baik panggil ulama yang jelas namanya, asalnya serta keilmuannya di level daerah maupun ditingkat RT/RW setempat," ujarnya usai mengikuti Rapat Koordinasi di Gedung Tegar Beriman pada Selasa (22/3/2016).

Menurutnya, masyarakat seringkali mengundang ulama dari luar daerah namun asal ulama tersebut tidak jelas sehingga dikhawatirkan memberikan ajaran yang sesat kepada masyarakat.

"Kadang mengundang ulama dari jauh, tapi mereka sendiri tidak kenal siapa ulama tersebut," kata dia.

Bahkan, pernah ditemukan kasus diwilayah Kecamatan Pamijahan yang membuka pengajian dengan metode Tahfis Qur'an agar warga dapat belajar cepat menghafal Al Qur'an.

"Tujuannya sih bagus mengajarkan masyarakat belajar Al Qur'an. Tapi, setelah salah satu buku yang berjudul Kejayaan Yasin dibedah oleh MUI tingkat desa, ternyata banyak ditemukan ajaran sesat dalam bukunya itu," kata dia.

Sehingga, pihaknya terpaksa meminta ulama tersebut untuk kembali ke daerah asalnya di wilayah Banjarmasin.

"Melalui kecamatan direkomendasikan untuk kembali ke daerahnya, lagian orang tersebut juga tidak memiliki izin untuk membuka pengajian didaerah itu."

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved