Kampus IPB Didemo
Digempur Demo, Kampus IPB Dijaga Polisi dan Security
penutupan jalur membuat warga dan tukang ojek tidak bisa beraktifitas
Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Soewidia Henaldi
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho
TRINUNNEWSBOGOR.COM, DRAMAGA - Ratusan warga kembali mendemo kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) Dramaga, Kamis (31/3/2016) siang.
Para pendemo berasal dari warga sekitar kampus IPB, terdiri dari tukang ojek dan ibu rumah tangga.
Dalam aksinya yang dimulai pukul 13.00 WIB, para pendemo mendesak pihak kampus IPB agar mencabut larangan motor beroperasi di dalam areal kampus.
Aksi demonstrasi ini mendapat pengawalan dari Polsek Dramaga dan Security kampus.
Dalam orasinya, Yance menuntut IPB mencabut kebijakan penutupan jalan pintu masuk IPB bagi motor.
"Ini kebijakan internal jadi masih bisa dirubah, kami minta rektorat harus mencabu izin tersebut," ujarnya dengan menggunakan pengeras suara dari atas mobil sound.
Yance mengatakan, penutupan jalur tersebut membuat warga dan tukang ojek tidak bisa beraktifitas.
Keberatan lainnya karena warga yang rumahnya disekitar lingkungan kampus harus berjalan kaki menuju jalan raya.

TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho
"Kalau jalan kaki, IPB itu luas gimana engga cape jalam segitu jauh," ujar Sumarni warga Babakan.
Selain itu, warga yang biasanya berprofesi sebagai tukang ojek di sekitaran IPB sudah tidak bisa lagi bekerja karena adanya aturan tersebut.
"Orang lapar tuh dikasih makan bukan dikasih aturan, ibu ibu mau masak tuh dikasih beras bukan dikasih kebijakan yang menyesatkan," ujar Yance.
Pantauan TribunnewsBogor.com, hingga kini aksi masih berlangsung.
Demo tersebut juga diikuti puluhan ibu-ibu yang membawa anak kecil.
Dalam aksinya, warga membawa poster berisi kritikan terhadap kampus IPB.
Salah satunya poster bertuliskan 'Beri Kami Kebebesan Mencari Nafkah'.
Aksi demo yang dilakukan di depan pintu utama IPB berlangsung tertib.
Para pengunjuk rasa sebagian memilih duduk di jalan aspal di depan gerbang IPB.(*)