Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Kota Bogor Satu Arah

Beredar Pengumpulan Tanda Tangan Petisi untuk Membatalkaan SSA Kota Bogor

Sampai Kamis (7/4/2016), pukul 18.00 WIB, sudah ada 93 orang yang membubuhkan tanda tangannya

Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Suut Amdani
Change.org

Laporan Wartawan TribunnewsBpgpr.com, Ardhi Sanjaya

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR UTARA - Beredar petisi untuk menghentikan Sistem Satu Arah (SSA) di jejaring media sosial.

Penumpulan tanda tangan ini dilakukan oleh pemilik akun change.org, Nugroho Saputro.

Sampai Kamis (7/4/2016), pukul 18.00 WIB, sudah ada 93 orang yang membubuhkan tanda tangannya pada petisi ini.

"Hentikan Uji Coba Sistem Satu Arah Bogor dan Kembalikan Jalur Seperti Semula" judul dari petisi yang berisi 16 poin alasan mengapa sistem ini dituntut untuk dihentikan.

Dalam petisi ini, SSA dianggap lebih banyak memberi dampak negatif, baik bagi sistem lalu lintas di seputaran Kebun Raya Bogor, maupun kepada masyarakat dan pengguna jalan.

"Tujuan awal Pemerintah Kota Bogor untuk memperlancar arus lalu lintas di tengah kota Bogor yang awalnya hanya dijadwalkan pada tanggal 1-4 April nyatanya "Tidak Memberikan Solusi atas Kemacetan dan Malah Memberikan Banyak Efek Tidak Menguntungkan", katanya dalam petissi tersebut.

Berikut ini, isi kutipan lengkap petisi pembatalan SSA tersebut:

Uji coba Sistem Satu Arah (SSA) oleh Pemerintah Kota Bogor telah memberikan dampak yang tidak menguntungkan untuk berbagai pihak. Tujuan awal Pemerintah Kota Bogor untuk memperlancar arus lalu lintas di tengah kota Bogor yang awalnya hanya dijadwalkan pada tanggal 1-4 April nyatanya "Tidak Memberikan Solusi atas Kemacetan dan Malah Memberikan Banyak Efek Tidak Menguntungkan"

Hal yang perlu diperhatikan mengenai janggalnya Sistem Satu Arah :

1. Kebijakan Sistem Satu Arah (SSA) adalah kebijakan yang diambil dengan sangat terburu-buru tanpa kajian mendalam yang melibatkan banyak pihak, kurangnya sosialisasi, tidak ada simulasi, dan yang terparah adalah kebijakan yang diambil tanpa berusaha untuk memperbaiki sistem yang ada.

2. Seharusnya Sistem Satu Arah (SSA) sebelum dilakukan Uji Coba dibuat simulasinya terlebih dahulu dan melakukan sosialisasi serta dialog dengan masyarakat terdampak jauh-jauh hari dengan melibatkan banyak pihak.

3. Kajian atas pemberlakuan Sistem Satu Arah (SSA) tidak transparan atau dengan kata lain pihak Pemkot Bogor tidak menjelaskan secara rinci alasan, kajian secara ilmiah dengan data-data kuantitatif bahwa sistem satu arah akan efektif. Informasi yang beredar bahwa dari sosialisasi dan media bahwa kajian ini hanya dilakukan jajaran Dinas Perhubungan dan Pemerintahan Kota Bogor saja.

4. Sistem Satu Arah (SSA) yang digadang-gadang akan mengurangi beban penumpukan trayek angkutan umum pada satu jalur nyatanya adalah bualan belaka. Dengan adanya uji coba SSA, jalur jalan Pajajaran dari persimpangan Pangrango Plaza hingga Tugu Kujang menampung hampir 10 trayek angkutan dalam satu jalan.

5. Kajian yang dibuat mengenai SSA sangat tidak dipersiapkan dengan baik. Terbukti dari rencana jalur yang dibuat akhirnya diubah pada hari kedua uji coba dengan membuat jalur jalan Pajajaran dari simpang Pangrango Plaza hingga Tugu Kujang menjadi satu arah. Awalnya jalur ini di dalam sistem SSA adalah dua jalur, dan ini sangat menunjukkan bahwa SSA tidak dikaji dengan sangat baik dan lebih kepada kebijakan yang terburu-buru.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved