Breaking News
Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Hukuman Kebiri

Istri Gubernur Jawa Barat: Hukuman Kebiri Tidak Selesaikan Persoalan Kekerasan Seksual

"Lantas apakah dengan kebiri tidak menimbulkan masalah baru..."

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Suut Amdani
Tribunnewsbogor.com/Vivi Febrianti
(kanan) Istri Gubernur Jawa Barat Netty Prasetiyani Heryawan. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Vivi Febrianti

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Istri Gubernur Jawa Barat Netty Prasetiyani Heryawan mengatakan, dirinya tidak setuju jika pelaku pelecehan seksual diberi hukuman kebiri.

"Saya pikir kebiri tidak mengelesaikan masalah ya, persoalannya apakah dengan kebiri kemudian akan selesai persoalan kekerasan seksual," katanya kepada TribunnewsBogor.com, usai menghadiri acara Puncak Peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-44, di Hotel Bogor Icon, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Kamis (12/5/2016).

Sebab, kata dia, bagaimanapun ketika berbicara mengenai kekerasan seksual, negara Indonesia ini bukan merupakan negara pendendam.

"Lantas apakah dengan kebiri tidak menimbulkan masalah baru, kalau kita lihat kajian dari aspek medis kan itu kan panjang sekali ya," bebernya.

Untuk itu, dirinya sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Barat, lebih memikirkan apa sebetulnya yang menyebabkan kekerasan seksual ini menjadi marak.

"Termasuk kekerasan seksual ini sebenarnya bisa berdiri tunggal tanpa faktor yang lain. Kalau kita baca definisinya kan sangat gamblang, meliputi mencium dengan paksaan, memegang anggota tubuh, jadi nggak melulu penetrasi Mr P ke Miss V," bebernya.

Jadi, kata dia, kalau semua pelaku kekerasan seksual dikebiri, apa hukuman apa untuk kekerasan seksual yang dilakukan misalnya oleh kondetur di dalam bus.

"Lantas apa hukuman untuk pelaku kekerasan seksual yang seperti itu, kalau kita hanya ribut dan sibuk dengan kebiri, nyawa dengan nyawa, hukuman mati, dan sebagainya," tegasnya.

"Jadi saya lebih ingin kita semua berpikir dari hulu ke hilir, ketimbang kita semua menghabiskan energi hanya di titik hilir sementara di titik hulunya terabaikan," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved