Setiap Hari 'Menyembunyikan' Mr P, Lady Boy Ini Meninggal Dunia, Kisahnya Menyedihkan

Bintang yang tenar dengan nama Sexy Pancake ini didiagnosa dokter menderita kanker stadium 3.

Penulis: Yudhi Maulana Aditama | Editor: Soewidia Henaldi
mirror
Niwat Sangmor 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudhi Maulana

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Baru saja meraih ketenaran di dunia maya, pria "ladyboy" ini harus meregang nyawa karena penyakit yang dideritanya.

Lady boy yang memiliki nama asli Niwat Sangmor ini meninggal usai menjalani operasi amputasi penis akibat penyakit kanker yang dideritanya.

Dilansir dari Mirror.co.uk, bintang yang tenar dengan nama Sexy Pancake ini didiagnosa dokter menderita kanker stadium 3.

Tim medis menjelaskan kalau penyakitnya itu disebabkan karena kebiasannya 'menyembunyikan' Mr.P-nya saat tampil.

Kebiasaan itu telah ia lakukan selama bertahun-tahun.

Selama tiga tahun ia berkarir, ia menyembunyikan Mr.P-nya setiap hari untuk meyakinkan orang lain kalau ia benar-benar seorang wanita.

Para ahli medis percaya kalau sel kanker tumbuh dan menyebar karena aliran darahnya dibatasi.

Sexy Pancake dirawat di Rumah Sakit Khon Kaen, dan keluarganya telah memposting memohon bantuan biaya pengobatan melalui dunia maya.

Ratusan ribu penggemarnya di Thailand maupun di negara lain sangat menyukai aksinya yang vulgar namun jenaka sebagai ladyboy yang glamor di wilayah Pedesaan Isaan utara-timur Thailand.

Sebelum meninggal, ia sempat meng-update status di Facebook-nya dan menuliskan kalau ia mengalami sakit parah dan ada kemungkinan kanker akan segera menyebar ke kelenjar getah bening.

Ia memiliki sekitar 500 ribu pengikut, dan setiap foto dan video yang ia unggah selalu mendapatkan ribuan likes.

INI AKSINYA:

Jutawan Ini Menikahi PSK, Apa Yang Terjadi Kemudian Sungguh Menyedihkan

Kisah seorang jutawan asal Austria ini mirip seperti dalam film Pretty Woman.

Ia jatuh cinta lalu menikahi seorang pekerja seks komersil (PSK).

Sayangnya, baru saja pernikahan berjalan tiga pekan, PSK itu melarikan diri sambil membawa harta dari sang jutawan yang sedang sakit parah setelah kecelakaan lalulintas.

Seperti dilansir Dailymail, pebisnis Klaus Schweikert (58) pertama kali bertemu 'Lucie' (27) di rumahnya di Horn, Austria utara setelah melakukan perjalanan bisnis ke Jerman.

Pasangan ini menikah dalam upacara pernikahan megah yang mengharukan.

Tiga minggu kemudian, Schweikert mengalami kecelakaan dan harus dirawat di rumah sakit.

Schweikert pun mengeluh kehilangan banyak harta karena ulah Lucie.

"Situasinya sekarang jauh dari cukup, " kata Heute, seorang teman Schweikert, kepada sebuah koran lokal.

Schweikert adalah pengusaha sukses yang telah bekerja pada beberapa proyek besar di Jerman.

Dia meninggalkan pekerjaannya itu untuk mengelola bisnis sendiri yang mencakup usaha di bidang properti dan investasi lainnya.

Schweikert pun menuturkan bagaimana ia bisa bertemu Lucie.

Suatu hari Schweikert yang pulang dari perjalanan bisnis mendapati dirinya kesepian di rumahnya di Austria.

Seorang teman Schweikert yang datang berkunjung mengamati jutawan itu sedikit tertekan.

"Dia menyarankan agar saya mengundang seseorang. Dan sebelum saya mengatakan apa-apa, dia telah menelepon rumah bordil dan mengatur seorang gadis untuk berkunjung ke rumahku," kata Schweikert.

Berhubungan dengan PSK adalah pengalaman pertama bagi Schweikert.

"Saya tidak pernah mengunjungi rumah bordil atau PSK sebelumnya. Saya tidak mendukung usulan teman itu. Tapi ketika membuka pintu, saya melihat Lucie berdiri di sana. Saya seketika jatuh cinta padanya," kenang Schweikert.

Alih-alih berhubungan seks, Schweikert malah memanjakan Lucie.

Sang jutawan mengundang PSK itu untuk minum sampanye dan memasakkan makanan bagi Lucie.

Untuk dua jam berbincang-bincang dengan Lucie, sembari makan dan minum sampanye, Schweikert membayar 400 euro atau sekitar Rp 6 juta.

"Rasanya seolah-olah aku telah menemukan belahan jiwaku. Dia juga merasakan hal yang sama, dan menelepon bosnya untuk memberitahu bahwa ia akan menghabiskan sisa malam dengan saya, dan tidak mengenakan biaya apa pun," ujar Schweikert.

Mereka terus menjalin asmara hingga akhirnya Schweikert melamar Lucie.

Lucie, yang telah bekerja selama tiga tahun di rumah bordil setempat, tanpa ragu menerima ajakan Schweikert untuk menikah.

Lucie terlihat menangis haru di upacara pernikahan yang dihadiri oleh ibunya dan teman-teman keluarga.

Berselang tiga minggu kemudian, Schweikert mengalami kecelakaan lalulintas dan dirawat di rumah sakit.

Pada awalnya Lucie yang berasal dari Republik Ceko, rutin mengunjungi suaminya di rumah sakit setiap hari.

Tetapi kunjungan Lucie akhirnya semakin jarang muncul, bahkan kemudian melarikan diri dan dikabarkan memiliki pacar baru.

Lucie pun dikabarkan mengambil perhiasan mahalnya, mobil Audi A8 dan aset lainnya.

PSK Asing

Pekerja Seks Komersial (PSK) asing masih berkeliaran di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor.

Meski beberapa kali dirazia petugas Imigrasi Bogor, namun keberadaan PSK asing itu tidak pernah hilang.

"Ada mucikari yang memasok. Sudah dideportasi ke negara asalnya, beberapa bulan kemudian, datang lagi," ujar Kepala Imigrasi Bogor, Herman Lukman.

Para PSK yang kebanyakan berasal dari Timur Tengah itu mematok tarif bervariasi, mulai dari Rp 6-10 juta sekali kencan.

Kehadiran wanita berhidung mancung dan berkulit kuning itu karena kawasan Puncak menjadi salah satu lokasi tempat berlibur wisatawan asal Timur Tengah dan para imigran.

"Terakhir, akhir 2015 lalu, kami operasi itu dapat delapan orang, sama mucikarinya empat orang, langsung kami serahkan ke Direktorat lalu dideportasi ke negara asal," kata Herman Lukman, kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (28/1/2016).

PSK asing yang biasa disebut Magribi ini, punya berbagai modus dan strategi dalam menjajakan tubuhnya.

Mulai dari tempat tinggal yang sangat tersembunyi, sistem pemesanan, hingga strategi saat bertransaksi.

Menurut Herman, saat ini magribi tinggal terpisah, di sebuah villa yang disediakan oleh penyedia jasanya.

"Dulu kan disatukan dalam satu rumah tapi karena sering kena razia, sekarang tinggalnya berpencar," katanya.

Untuk memesang magribi kata Herman, konsumen berkomunikasi lewat handphone dengan mucikari.

Kemudian konsumen bertemu mucikari untuk di lokasi yang sudah disepakati.

"Tarifnya rata-rata Rp 6 juta lebih, kalau deal yah angkut, cuma perempuan ini tidak mau sama orang lokal," ujar Herman.

Aparat kerap kesulitan menangkap PSK asing ini, sebab mereka dilindungi jaringan yang cukup rapi.

"Misal sudah deal, dari rumah pakai mobil, terus ditengah jalan ganti lagi mobil lagi terakhir pakai ojek," katanya.

Umur para PSK itu rata-rata masih muda, antara 20-25 tahun.

Namun, karena perawakan mereka tinggi besar, sehingga sepintas usia mereka sudah tua.

"Yang dibawah 20 tahun juga ada," katanya.

Perempuan ini sengaja didatangkan untuk melayani warga Timur Tengah juga yang sedang berlibur di Puncak.

"Rata-rata wajahnya memang cantik, tapi lebih dari itu mereka juga tenaganya kuat," ujarnya.

Kepribadian Seks Pria

Praktik jual dan beli seks pada umumnya bersifat ilegal di banyak negara.

Namun, hal itu tak menghalangi kaum lelaki, terutama di China, Spanyol, Jepang dan Amerika, yang merupakan negara dengan aktivitas prostitusi tertinggi di dunia, untuk terlibat di dalamnya.

Menggunakan data dari program kesehatan masyarakat dan inisiatif penegakan hukum, Havoscope (perusahaan yang mengumpulkan data pada aktivitas pasar gelap) berhasil mengungkap estimasi penghasilan dari pekerja seks di berbagai negara.

Indeks tersebut menunjukkan China mengeluarkan dana paling besar dalam prostitusi, yakni sekitar 73 miliar dollar AS pertahun.

Spanyol di urutan kedua, menghabiskan sekitar 26,4 miliar dollar AS, Jepang di urutan selanjutnya dengan pengeluaran 24 juta dollar AS.

Sementara itu di Indonesia beberapa waktu lalu dihebohkan dengan berita penangkapan mucikari dari artis yang diduga terlibat dalam prostitusi online.

Tarif dari para artis itu mencapai puluhan, bahkan ada yang ratusan juta rupiah.

Gambaran itu menunjukkan bahwa prostitusi adalah industri yang subur.

Tapi, kita tentu juga ingin tahu mengenai para konsumen industri ini.

Ilmu sains punya jawabannya.

Profil psikologis

Laki-laki yang membayar untuk aktivitas seks, menurut sebuah studi di 2015 yang dilakukan oleh para peneliti di University of California, Los Angeles, bukan semata lelaki kesepian.

Para pria yang membeli seks bukan cuma mempunyai sedikit rasa empati terhadap perempuan, tetapi juga cenderung bisa melakukan tindakan pemerkosaan ke depannya.

Dalam perbandingkan terhadap 100 pria yang melakukan aktivitas prostitusi dengan 100 pria yang tidak, peneliti menemukan bahwa mereka yang membayar untuk berhubungan seks menunjukkan perilaku agresif seksual yang lebih tinggi.

Mereka cenderung antisosial, tidak melibatkan perasaan personal saat bercinta dan mengekspresikan maskulinitasnya dengan cara yang salah.

"Hasil studi itu bisa mengubah mitos yang menyebutkan pembeli seks cuma pria biasa yang frustasi secara seksual," kata Melissa Farley, direktur Prostitution Research and Education, sebuah organisasi nirlaba.


Wartakota/PSK asing di Puncak  

Penelitian lain yang sedikit berbeda menyebut bahwa para pria pelanggan seks berbayar ini umumnya memiliki kebutuhan intimasi emosional.

Itu merupakan hasil studi pada tahun 2012 yang mengamati 394 percakapan di website The Erotic Highway, sebuah serikat internasional untuk "penghibur erotis".

Hasilnya adalah sekitar sepertiga pria yang melakukan percakapan ini dilaporkan memiliki "romantisme yang terbatas atau koneksi emosional kepada pekerja seks, atau sebaliknya murni hanya menginginkan fisik para pekerja seks."

Selain itu, para peneliti juga menemukan sebagian pria memang memiliki sikap negatif terhadap pekerja seks dan banyak juga dari mereka yang tampaknya menghormati wanita-wanita pekerja seks tersebut.

Beberapa pria terkadang mempunyai hubungan emosional yang mendalam, memperkenalkan nya kepada keluarga mereka, atau bahkan sampai meninggalkan istri karena terpikat pada PSK.

Kesehatan fisik

Tak hanya memengaruhi mental, prostitusi juga memiliki efek kesehatan terhadap pria yang melakukannya dan tentu pasangannya, termasuk istri mereka.

Risiko terinfeksi penyakit menular seksual sangat tinggi, terutama pada mereka yang tidak menggunakan kondom atau melakukan seks berganti-ganti pasangan.

Sayangnya, menurut sebuah penelitian makin berumur pria "hidung belang", makin malas mereka memakai kondom.

Kepribadian seseorang memang sulit diubah, tapi ada beberapa cara yang direkomendasikan bagi pembuat kebijakan untuk menurunkan risiko penularan penyakit.

Sebagai contoh, pakar dari WHO menilai pendekatan dekriminalisasi pekerja seks dapat memberi manfaat bagi semua pihak yang terlibat.

Melegalkan prostitusi dengan cara membuat lokalisasi dinilai bisa membuat pemerintah lebih mudah mengontrol, terutama dalam hal upaya pencegahan infeksi menular seksual.

Sebuah studi pada tahun 2014 oleh UCLA menemukan bahwa langkah-langkah ini dapat mengurangi penularan infeksi menular seksual secara dramatis pada masyarakat umum.

Ini dibuktikan di Rhode Island yang telah melegalkan prostitusi selama 6 tahun dari 2003-2009.

Dalam jangka waktu tersebut, ada sekitar kurang dari 2000 kasus gonorea pada “pasar” seks dan juga penduduk pada umumnya.

Mungkin sulit untuk mengubah perilaku orang-orang yang membayar untuk seks atau pekerjanya.

Namun, ada harapan untuk membuat aktivitas tersebut lebih aman.

Sayangnya, hal tersebut mungkin akan menghadapi hambatan di berbagai negara.

Hubungan penjual dan pembeli seks akan tetap dilakukan secara sembunyi-sembunyi.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved