Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Hari Lahir Pancasila

Masih Ingat Bebek Nungging? Salah Sebut Bikin Zaskia Gotik Berurusun dengan Polisi, Lihat Videonya

Gara-gara 'Bebek Nungging' Zaskia Gotik Berurusan dengan Polisi

Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Ardhi Sanjaya
WARTA KOTA/nur ichsan
Zaskia Gotik, memenuhi panggilan penyidik DItkrimsus Polda Metro Jaya, terkait kasus dugaan pelecehan lambang negara, Rabu (30/3). Pada kesempatan itu Zaskia juga membacakan surat permohonan maaf kepada Presiden Jokowi. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Memperingati Hari Lahir Pancasila yang jatuh tepat pada Rabu (1/6/2016), tentu tidak lepas pada kejadian yang menyeret nama pedangdurt Zaskia Gotik di bulan Maret 2016 lalu.

Pedangdut cantik ini harus berurusan dengan polisi karena dianggap menghina lambang negara Pancasila saat membawakan acara di sebuah Stasiun Televisi.

Proses hukum dilakukan, hingga sampai pada akhirnya, pelantung lagu 'Goyang Itik' ini diusulkan untuk menjadi Duta Pancasila.

Berikut ini ulasan dari kejadian di bulan Maret lalu.

Pedangdut Zaskia Gotik berkali-kali bilang 'I'm Smart' alias Saya Pintar.

Hal ini terungkap pada rekaman acara TV yang diunggah akun youtube milik Info Terkini berjudul Zaskia Gotik Hina Pancasila || Sila Kelima Bebek Nungging.

Kata itu diucapkannya saat akan menjawab pertanyaan segmen bertajuk 'Cerdas Cermat'.

Zaskia Gotik adu cerdas bersama Trio Cecepy (Julia Perez dan Ayu Ting Ting) di program musik populer Tanah Air, Dahsyat.

Berbagai pertanyaan-pertanyaan dasar dan umum dilontarkan oleh Deni Cagur, seperti salah satunya tanggal berapakah Hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Ketika ditanyakan mengenai pancasila Indonesia, Ayu dan Jupe menjawab benar ketika dilontarkan pertanyaan untuk mereka.

Namun Zaskia malah memberikan jawaban yang mengundang kontroversi.

Ia menjawab 'Bebek Nungging' ketika ditanyakan mengenai lambang ke - 5 dari pancasila.

Meski dalam insiden ini mungkin Zaskia hanya bercanda, namun publik memandangnya dengan berbeda.

Kini Zaskia dilaporan ke Polis atas penghinaan lambang negara.

KPI Tegur Dahsyat

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menegur program siaran Dahsyat di salah satu stasiun TV yang menayangkan candaan bernada hinaan pada lambang negara yang diucapkan pedangdut, Zaskia Gotik.

"Itu program siaran Dahsyat sudah kami berikan teguran sudah kami berikan sanksi. Teguran tertulis. Kami meminta yang bersangkutan meminta maaf di program yang sama," tutur Wakil Ketua KPI Pusat, Idy Muzayyad kepada wartawan, Jumat (18/3/2016).

Meskipun Zaskia menyebut lambang sila kelima Pancasila bebek nungging dan proklamasi Indonesia dibacakan setelah adzan subuh tanggal 32 Agustus, maka gurauan itu tak pas karena mengandung muatan negara.

"Ada aturannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 (Tentang Penyiaran,-red). Justru adanya penyiaran itu kan Pancasila. Ini malah melecehkan Pancasila yang menjadi dasar penyiaran televisi," kata dia.

Dia menjelaskan, KPI hanya berwenang menegur program siaran dan stasiun televisi.

Sementara itu, untuk kasus pidana, itu merupakan ranah aparat kepolisian.

"Iya kalau melaporkan secara pidana itu hak ya. Bukan kewenangan KPI. Kewenangan KPI di program siaran dan kami sudah melakukan tindakan sesuai kewenangan," tambahnya.

Gara-gara 'Bebek Nungging' Zaskia Gotik Berurusan dengan Polisi

Lelucon Zaskia Gotik yang menyebut lambang sila ke-5 Pancasila bebek nungging dan Indonesia merdeka tanggal 32 berbuntut panjang.

Meskipun penyanyi dangdut itu sudah menyampaikan permintaan maaf secara terbuka, tapi tidak menghentikan langkah hukum yang akan ditempuh polisi.

Polisi menganggap lelucon Zaskia Gotik keterlaluan dan memilih langsung menangani kelakuan Zaskia tanpa laporan dari masyarakat.

Polisi menganggap Zaskia menghina Pancasila lantaran tingkahnya kelewat batas saat jadi tamu di acara Dahsyat di Stasiun Televisi RCTI.

Zaskia saat itu menyebut Indonesia merdeka pada tanggal 32 dan Ia pun menyebut lambang sila ke-5 Pancasila adalah bebek nungging.

Kanit 1 Subdit Cybercrime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Komisaris Nico Setiawan, mengatakan, pihaknya mulai menangani itu setelah melakukan Patroli Cyber dan menonton tayangan Zaskia Gotik tersebut.

"Jadi kami melakukan pelaporan sendiri. Ini pelaporan model A dan polisi bisa menanganinya langsung tanpa laporan masyarakat," kata Nico kepada Wartakotalive.com di Polda Metro Jaya, Kamis (16/3/2016) pagi.

Hal itu bisa dilakukan lantaran yang dilakukan Zaskia Gotik adalah penghinaan terhadap negara.

Nico mengatakan, polisi akan menjerat Zaskia dengan Pasal 24 UU Nomor 24 tahun 2009 serta Pasal 158 KUHP.

Sementara itu para saksi diambil polisi dari LSM Komunitas Pengawas Korupsi (KPK) yang tadinya hendak melaporkan kasus ini.

LSM KPK batal melaporkan setelah tahu polisi sudah langsung menangani perkaranya.

Sementara itu,Ketua Umum LSM KPK, Muhammad Firdaus, mengatakan tak peduli dengan alasan latar belakang pendidikan Zaskia yang rendah.

Firdaus mengatakan penghinaan terhadap negara tak boleh ditanggapi main-main.

Makanya pihaknya tadinya memilih beraksi atas kelakuan Zaskia tersebut.(*)

Duta Pancasila

Polemik kasus pelecehan terhadap simbol negara yang dilakukan pedangdut Zaskia Gotik dan pengangkatan si goyang itik itu menjadi Duta Pancasila, terus menggelinding.

Termasuk di arena Pelatihan untuk pelatih sosialisasi empat pilar MPR bagi para dosen se-Provinsi Lampung.

Beberapa peserta mengkritisi kebijakan yang diinisiasi fraksi PKB MPR. Pengangkatan Zaskia menjadi duta Pncasila itu sebagai tindakan yang kurang pas.

Karena istilah duta Pancasila, semestinya disematkan kepada figur yang lebih mengerti, memahami dan bisa bersikap lebih baik.

Bukan malah diberikan kepada figur yang sedang disorot karena melakukan pelecehan terhadap simbol negara.

Menjawab pertanyaan tersebut, Ketua Fraksi PKB MPR RI, Abdul Kadir Karding yang menjadi pembicara dalam pelatihan untuk pelatih pada Sabtu (9/4/2016) mengatakan kasus tersebut tak pelu dibesar-besarkan.

Karena sesungguhnya Zaskia tidak sengaja melakukan pelecehan.

"Kesalahan itu terjadi secara reflek, lantaran ketidaktahuannya terhadap simbol negara," kata Karding.

Karena itu Karding berharap agar masyarakat bisa memaafkan kesalahan yang dilakukan Zaskia.

Dan tidak perlu mengajukan perkara tersebut ke ranah hukum.

Apalagi, tidak selamanya orang yang dihukum itu bisa menjadi lebih baik.

Banyak juga orang yang dihukum karena kesalahannya menjadi semakin jahat.

"Pengangkatan Zaskia sebagai duta dikandung maksud agar dia mau belajar, berubah dan memperbaiki diri. Juga diharapkan agar Zaskia turut mensosialisasikan Pancasila. Karena sosialisasi yang dilakukan para artis akan lebih gambang dipublikasikan oleh media dibanding politisi," tandasnya.

Reaksi Zaskia jadi duta

Pedangdut Zaskia Gotik ditunjuk untuk menjadi Duta Pancasila oleh F-PKB MPR RI tak lama setelah dirinya tersangkut kasus dugaan pelecehan lambang negara.

Jika hal itu benar terealisasi nantinya, Zaskia mengaku akan mulai melakukan hal-hal kecil yang dapat berdampak positif bagi orang lain terkait pengetahuan kenegaraan.

"Kalau misal Neng pulang kampung, Neng nanti tanya ke adik-adik (tentang Pancasila). Kalau nggak hapal, Neng kasih tau. Dari hal-hal kecil itu Neng udah harus mulai," paparnya.

Kendati demikian, ditemui di Gedung Nusantara V MPRI RI, Jakarta, Kamis (07/04/2016), Zaskia mengaku pada awalnya tak paham harus berbuat apa ketika diberi tahu mengenai hal itu.

"Neng sama sekali nggak nyangka ditunjuk sebagai Duta Pancasila, bingung apa yang mesti Neng lakukan," ujar Zaskia.

Bagi pelantun lagu Satu Jam Saja tersebut, kesempatan ini nantinya akan sekaligus menjadi tantangan baginya.

Sebab, dengan demikian ia juga dituntut untuk belajar demi memperluas pengetahuan kenegaraannya.

"Siap nggak siap jadi Duta Pancasila. Makanya itu, harus belajar. Dari tidak tahu supaya tahu, ya, belajar," ucapnya.

Rencana terkait Zaskia sebagai Duta Pancasila itu dilontarkan Ketua F-PKB MPR RI Abdul Kadir Karding dalam acara Pembekalan Pancasila kepada Pekerja Seni yang diselenggarakan di Gedung Nusantara V MPRI RI, Jakarta, Kamis (07/04/2016).

Selain Zaskia, beberapa pekerja seni lain, seperti Eddies Adelia, Irma Darmawangsa, Kiki Amalia, Puput Melati, Elly Sugigi, Magdalena, Abrar Adrian, dan Galih Ginanjar, juga menghadiri acara tersebut.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved